Wapres Hadiri Program Pengembangan IPTEK dan Antariksa Untuk Pemantauan (SDA) Lingkungan
2 min read

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku bangga pada satelit buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang diluncurkan dari India, Rabu (22/6/2016).
Presiden Jusuf Kalla mengatakan saat memantau detik-detik peluncuran satelit LAPAN A-3 di gedung pertemuan LAPAN di Rumpin, Kabupaten Bogor, Terlepas dari kecanggihan teknologi, menurut Wapres, yang terpenting bagaimana satelit itu dimanfaatkan dan dalam seminggu ini sudah dua kali menghadiri acara peluncuran (satelit). Yang sekarang ini sangat menarik dalam hal ini menurut JK karena satelit dibuat di sini, sedangkan peluncurannya di India.
“Karena satelit ini bisa memantau pertanian dan maritim, pemerintah punya program untuk update data pertanian dan perikanan,Ini langkah maju. Apalagi negeri ini sangat luas, 75 persen wilayah kita laut, maka perlu pemantauan lebih baik agar tidak terjadi masalah pada kita dan pelanggaran oleh negara lain Menurut dia, selama ini data kedua sumber daya alam ini hanya bersifat kasat mata tanpa didukung teknologi” Kata Wapres.

Pesawat tanpa awak 1 Director of Oprations PT Mandiri Mitra Muhibbah (M-3 ) Beka Masinggil ,M.Sc. menerangkan M-3 merupakan salah satu perusahaan yang telah menandatangani MoU dengan LAPAN dalam penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia , di mana acara penandatanganan MoU antara M-3 dengan LAPAN telah diselenggarakan pada acara National Innovation Forum 2015 di PUSPITEK Tangerang Selatan, Banten, sejak penandatanganan Mou tahun lalu ,M-3 aktif bekerjasama dengan LAPAN dalam memproduksi PTTA, yaitu M3LSU03, dengan spefikasi dan kemampuan yang terus ditingkatkan melalui penelitian dan pengujian yang di lakukan secara berkala.
”M-3 dan LAPAN selama ini terus menjalin kerjasama dalam pengembangan teknologi PTTA ,dan kami berharap teknologi PTTA ,dan kami berharap teknologi PTTA yang kami kembangakan (M3LSU03 ) dapat memberikan manfaat bagi kemandirian teknologi alustista di Indonesia , kami memiliki Komitmen yang kuat untuk terus mengembangkan teknologi ini agar kompetensi peneliti dan industri dalam negri dapat terus meningkat serta mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negri.”pungkas Beka .
PT Mandiri Mitra Muhibbah ( M-3 ) sendiri berdiri sejak tahun 2002 , M-3 merupakan perusahaan yang menawarkan keahlian khusus dalam melakukan perbaikan dan perawatan sistem komunikasi serta elektronika sistem senjata milik Tentara Nasional Indonesia ( TNI AD ) dan M-3 dalam menunjang kebutuhan TNI juga telah memproduksi Target drone sejak tahun 2005 yang merupakan simulasi pesawat tempur berkecepatan tinggi yang menjadi sasaran udara pada saat latihan menembak meriam atau peluru kendali. (Aryo)
Facebook Comments
UKW 2018