Kab. Cilacap | Citranews.co.id – Puluhan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membelok mendukung Calon Bupati Awaluddin Muuri.
Deklarasi menyuarakan dukungan kepada Awaluddin Muuri sebagai Bupati Cilacap yang diusung Partai Gerindra itu dilakukan di Hotel Aston Inn, Cilacap. Senin, (12/8/2024).
Padahal jauh-jauh hari dari internal partai PKB sendiri sudah resmi mendukung Calon Bupati Syamsul Auliya Rachman dan wakil Sindy Syakir dari Partai Golkar.
Puluhan kader PKB membelok mendukung dan meyukseskan Awaluddin Muuri menjadi Bupati Cilacap tahun 2024-2029 terbukti melalui deklarasi mendukung Calon Bupati Awaluddin Muuri yang dikomandoi oleh kader lawas PKB Achmad Muslikhin.
Dukungan kepada calon bupati yang akan diusung oleh Partai Gerindra ini karena Awaluddin Muuri dianggap sosok figur paling tepat untuk memimpin Kabupaten Cilacap lima tahun ke depan.
“Cilacap itu butuh dipimpin oleh orang yang sudah teruji, dan orang tersebut adalah Pak Awaluddin. Beliau ini selain pintar, juga memiliki track record yang bagus,” ujar Muslikhin.
Lanjut Muslikhin mengatakan, setelah deklarasi ini, kita akan merapatkan barisan sampai ke tingkat bawah, gresrut bagaimana supaya kader-kader PKB dari Nusawungu sampai Dayeuhluhur mendukung Pak Awaluddin.
Sementara menanggapi perbedaan sikap atau membelok dalam mendukung calon bupati yang dinilai bersebrangan dengan internal partai dan tidak satu komando. Muslikhin sendiri menampik hal tersebut.
Muslikhin dengan tegas mengatakan, bukan bersebrangan, dan tidak semua kader dengar komando mendukung siapa bupati Cilacap. Teman-teman ini masih belum tahu calon bupatinya dari PKB siapa, dan mereka menghendaki Awaluddin. Dan dukungan ini adalah murni dari hati nurani masyarakat yang memang butuh pemimpin seperti beliau.
“Pak Kyai dan kesepuhan juga ternyata begitu semangat kalau cerita Awaluddin, dan kalau kita melihat dari Nusawungu sampai Dayeuhluhur, banyak sekali tokoh-tokoh, kader-kader PKB melihat beliau adalah calon bupati yang tepat untuk memimpin Cilacap,” tandasnya.
Di sisi lain, atas perbedaan sikap tersebut, Muslikhin sendiri mengaku siap menerima konsekuensi dari partai. “Hidup dimanapun pasti ada konsekuensinya. Dan kita siap menerima segala konsekuensi yang ada,” akhir kata Muslikhin.
Jos