Tokoh Muhammadiyah : Walikota Tangsel Harus Putra Daerah Sudah Tidak Relevan

Tokoh Muhammadiyah : Walikota Tangsel Harus Putra Daerah Sudah Tidak Relevan

Tangsel,Citranewsindonesia– Berkaitan dengan isu Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2020 yang saat ini makin ramai diperbincangan oleh berbagai lapisan masyarakat, dari mulai masalah gender (pemimpin laki-laki dan perempuan) masalah isu Primordialisme Walikota Tangsel harus putra asli daerah hingga masalah isu dinasti Banten yang harus mengahiri dominasi kekuasaanya di Kota Tangsel.

Berbagai isu-isu tersebut saat ini makin memanaskan suasana suhu politik di Kota Tangerang Selatan yang memiliki motto, Cerdas, Modern dan Religius. Terkait berkembangnya isu-isu politik di Kota Tangerang Selatan yang cenderung kurang sehat dan tidak sesuai motto Kota Tangsel yang Cerdas, Modern dan Religius tersebut, telah mengusik hati dan batin tokoh Muhammadiyah Kota Tangsel, Dr. H. Nurudin Hery Kustanto.

Tokoh Muhammadiyah Kota Tangsel Dr. H. Nurudin Hery Kustanto yang juga mantan ketua Presidium Forum Komunikasi Masjid dan Musholah BSD (FMMB) dan sekitarnya tersebut, saat ditemui oleh Jurnalis Citranewsindonesia.com, dirumahnya, dikawasan Vila Melati Mas Serpong, pada Jum’at (13/9/2019) pagi, menyampaikan beberapa pokok-pokok pikirannya terkait isu suksesi “Wahyu Keprabon” Walikota Tangsel tahun 2020 mendatang.

BACA JUGA :   Panwaslu Kelapa Dua Buka Pendaftaran Pengawas TPS

Menurut Dr. Hery Kustanto, Kota Tangsel yang bertetangga dekat dengan ibukota negara DKI Jakarta,  warganya haruslah cerdas dan siap memilih pemimpinnya dengan dasar meritokrasi, artinya disamping memiliki tingkat aksebilitas juga yang penting memiliki kompetensi serta integritas guna memajukan Kota Tangsel untuk kepentingan kemajuan dan kesejahteraan seluruh warga masyarakatnya. 

“Isu pemimpin Tangsel harus putra asli Tangsel menurut kami dari Muhammadiyah sudah sangat tidak relevan untuk saat ini, di kota urban seperti Kota Tangsel ini. Apalagi definisi putra asli itu seperti apa juga sulit untuk dijelaskan dengan logika pikiran yang cerdas. Lagi pula kalau semua daerah di Indonesia memiliki pandangan sempit seperti itu, akan menjadi rumit dan runyam sistem rekrutmen pemimpin daerah di Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA :   Pencegahan Covid-19, Kelurahan Balekambang Telah Sebar Surat Himbauan Untuk Warga

Ketua PCM Muhammadiyah Serpong Utara yang juga Pakar Komunikasi Publik nasional tersebut menambahkan bahwa, semua warga negara Indonesia umumnya dan warga masyarakat Kota Tangsel, baik yang merasa warga asli maupun pendatang, sepanjang memiliki KTP Kota Tangsel mau tidak mau harus menyiapkan diri menjadi warga kota Modern, Cerdas serta Religius. Tidak hanya fisiknya saja tetapi juga cara berpikir SDM nya juga harus cerdas, agar memiliki daya saing serta kompetensi dengan siapapun juga yang menjadi kompetiternya.

“Apa sih yang diharapkan warga Kota Tangsel dari pemimpin daerah kotanya ?, Pasti bukan sekedar perkara asal usul daerah pemimpin nya ?, Tapi pasti soal kemampuan dan integritas pemimpin tersebut dalam memajukan kota dan mensejahterakan seluruh warganya,” tandas Dr. Hery Kustanto.

(BTL)

Facebook Comments
NEWS TANGERANG SELATAN