Jakarta,Citranewsindonesia–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, kunjungannya ke beberapa
negara di Eropa, di Amerika, di Asia, di Timur Tengah, membuat dirinya
semakin menyadari bahwa banyak negara di dunia, termasuk negara-negara
maju, sekarang sedang gelisah.
negara di Eropa, di Amerika, di Asia, di Timur Tengah, membuat dirinya
semakin menyadari bahwa banyak negara di dunia, termasuk negara-negara
maju, sekarang sedang gelisah.
“Perasaan aman yang terganggu, toleransi mereka yang terkoyak,
dihantui terorisme, dihantui ekstremisme, dihantui radikalisme.
dihantui terorisme, dihantui ekstremisme, dihantui radikalisme.
Dan
mereka sedang mencari referensi nilai-nilai dalam mengelola
keberagaman,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara
Keberagaman Indonesia dalam rangka Peringatan Konferensi Asia Afrika
(KAA) Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4) siang.
mereka sedang mencari referensi nilai-nilai dalam mengelola
keberagaman,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara
Keberagaman Indonesia dalam rangka Peringatan Konferensi Asia Afrika
(KAA) Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4) siang.
Presiden bersyukur, karena kodrat kebangsaan Indonesia adalah
Bhinneka Tunggal Ika. Kodrat Indonesia adalah mengelola keberagaman,
mengelola kemajemukan, mengelola kebhinekaan. Ia menyebutkan, sesuai
data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mempunyai 1.340 suku,
beragam ras, dan bermacam agama. Namun demikian, Indonesia tetap
harmonis dan damai.
Bhinneka Tunggal Ika. Kodrat Indonesia adalah mengelola keberagaman,
mengelola kemajemukan, mengelola kebhinekaan. Ia menyebutkan, sesuai
data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mempunyai 1.340 suku,
beragam ras, dan bermacam agama. Namun demikian, Indonesia tetap
harmonis dan damai.
“Indonesia tetap bisa membangun dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.
Dan di antara negara-negara anggota G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2016 di Triwulan II berada pada peringkat tiga besar di bawah
Tiongkok dan India. Karena itu, kita, Indonesia menjadi referensi,”
papar Presiden Jokowi.
Dan di antara negara-negara anggota G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2016 di Triwulan II berada pada peringkat tiga besar di bawah
Tiongkok dan India. Karena itu, kita, Indonesia menjadi referensi,”
papar Presiden Jokowi.
Kalau dulu Indonesia menjadi salah satu inisiator solidaritas Asia
Afrika, menjadi inspirator negara-negara terjajah untuk merdeka, lanjut
Presiden, sekarang Indonesia menjadi rujukan dalam mengelola keberagaman
suku, mengelola keberagaman agama, mengelola keberagaman ras, dan
mengelola keberagaman antar golongan. Selain itu, politik luar negeri
Indonesia secara konsisten juga terus menyuarakan perdamaian dunia.
Afrika, menjadi inspirator negara-negara terjajah untuk merdeka, lanjut
Presiden, sekarang Indonesia menjadi rujukan dalam mengelola keberagaman
suku, mengelola keberagaman agama, mengelola keberagaman ras, dan
mengelola keberagaman antar golongan. Selain itu, politik luar negeri
Indonesia secara konsisten juga terus menyuarakan perdamaian dunia.
Untuk menghormati keberagaman itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh
pemimpin dunia untuk terus menyuarakan penghormatan terhadap
kemajemukan. “Pesan ini juga akan saya sampaikan langsung kepada para
pemimpin Asia dan Afrika,” ujar Presiden seraya menyampaikan harapannya,
agar semangat Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi semangat Asia Afrika.
pemimpin dunia untuk terus menyuarakan penghormatan terhadap
kemajemukan. “Pesan ini juga akan saya sampaikan langsung kepada para
pemimpin Asia dan Afrika,” ujar Presiden seraya menyampaikan harapannya,
agar semangat Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi semangat Asia Afrika.
Kepada seluruh Rakyat Indonesia, Presiden Jokowi berpesan, jangan
mudah tergoda oleh isu-isu SARA yang memperlemah bangsa dan negara
“Jangan takut melawan tindakan-tindakan intoleransi, dan kekerasan atas
nama apapun. Mari terus perkuat komitmen bersama kita dalam menjaga dan
merawat kodrat kebangsaan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika,” tegas
Presiden.
mudah tergoda oleh isu-isu SARA yang memperlemah bangsa dan negara
“Jangan takut melawan tindakan-tindakan intoleransi, dan kekerasan atas
nama apapun. Mari terus perkuat komitmen bersama kita dalam menjaga dan
merawat kodrat kebangsaan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika,” tegas
Presiden.
Acara Keberagaman Indonesia dalam rangka Peringatan Konferensi Asia
Afrika (KAA) Tahun 2017 itu dihadiri oleh Presiden RI ke-5 Megawati
Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Wakil
Ketua DPR Fahri Hamzah, Menlu Retno Marsudi, Menhub Budi K Sumadi,
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti, dan para duta besar negara-negara Asia Afrika.
Afrika (KAA) Tahun 2017 itu dihadiri oleh Presiden RI ke-5 Megawati
Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Wakil
Ketua DPR Fahri Hamzah, Menlu Retno Marsudi, Menhub Budi K Sumadi,
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti, dan para duta besar negara-negara Asia Afrika.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi dan para menteri kabinet kerja
menggunakan busana daerah, sehingga menjadikan acara tersebut lebih
semarak. (DND/JAY/ES)
menggunakan busana daerah, sehingga menjadikan acara tersebut lebih
semarak. (DND/JAY/ES)
Facebook Comments