TPI Menganti Kisik Potong Hasil Tangkapan Nelayan Sebesar 9,5%

Kab.Cilacap | CitraNewsIndonesia.com – TPI Menganti Kisik potong hasil tangkapan nelayan sebesar 9,5%, hal ini masyarakat nelayan Desa Menganti berharap kalau boleh potongannya diturunkan.

Menurut keterangan masyarakat nelayan yang namanya tidak disebut dalam pemberitaan namun siap dipertanggungjawabkan mengatakan bahwa pemotongan pernah mencapai 10,5% sekarang turun 9,5%,

“Dengan pemotongan sebesar itu dibilang keberatan bisa, dibilang tidak juga bisa toh juga tetap dipotong, jadi ini kalau boleh mengusulkan ya jangan sebesar itu”, ungkapnya, Senin (11/10/20121).

Lanjutnya, ada sekitar 300 perahu nelayan meliputi Lengkong, Kemiren, Menganti, Slarang, dan Karangkandri 75% tiap hari melaut, potongan yang tadinya10,5 sekarang menjadi 9,5% itu hasil tangkapan per perahu, misalnya satu perahu dalam satu hari hasil penjualannya 5 juta lalu dari 5 juta dipotong 9,5% untuk TPI sedangkan 90,5 % nelayan. Perincian potongan itu yakni, nelayan 5,30%, HNSI 0,35%, desa 0,40%, rukun nelayan 0,15%, tim produksi 0,15%, pengurusan TPI 2%.

Narasumber mengungkapkan, dulu pengelolaan TPI sebelum menjadi TPI mandiri dikelola oleh KUD pada saat itu potongan sebesar 8,5%, sekarang KUD tidak lagi mengelola makanya naik.

Saat media bertanya untuk apa saja potongan tersebut dilakukan, ia menyebut untuk hari raya, pada saat itu nelayan dibagikan beras, seperti ada jaring yang jebol atau mesin rusak, dan lainnya akan dibantu.

BACA JUGA :  PROGRAM PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP TUMPANG TINDIH

Ditanya bagaimana pemotongannya, ia menjelaskan pemotongan dilakukan kalau menghasilkan, kalau nggak menghasilkan ya nggak dipotong. Bahkan, pihaknya bersama para nelayan yang berjumlah sekitar 300 lebih pernah mengajukan usul untuk keringanan tapi ditolak oleh TPI.

Hal ini media mengkonfirmasi ke pihak TPI, saat itu langsung ketemu dengan Ketua TPI Menganti Kisik Mandiri, Sumadi. Sumadi mengatakan, saat ini nelayan yang menjual hasil tangkapannya di TPI Menganti Kisik Mandiri ada 294 perahu.

“Hanya yang berangkat melaut per hari sekitar 150, 140, bahkan 100 perahu/nelayan, tergantung ABK-nya,” jelasnya kepada awak media.

Menurut Sumadi, sehari di TPI ini bisa menghasilkan uang sebesar Rp 50 juta dari penjualan ikan oleh nelayan, memang musim pandemi Covid-19 namun nelayan sama sekali tidak terpengaruh setiap hari mereka melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

TPI Menganti Kisik Mandiri resmi lepas dari KUD Mino Saroyo tahun 2009, dan hingga kini dikelola secara mandiri dan menjadi aset Desa Menganti. Memang sejak TPI dikelola secara mandiri kontribusi dari nelayan sempat ada pemotongan sebesar 10,5 % sekarang sudah turun menjadi 9,5%.

Sumadi mengaku, saat dikelola KUD pemotongan dari hasil jualan nelayan sebesar 7% namun KUD memang merugi makanya KUD melepas TPI Rawajarit, dan sekarang diganti nama jadi TPI Menganti Kisik Mandiri,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Polemik Pembangunan Pasar Induk Kroya Pasca Kebakaran, Pemerintah Cilacap VS PT. TDM Siapa Yang Benar?

Terkait kontribusi atau pemotongan oleh TPI kepada nelayan yang 10,5 persen kemudian turun 9,5 persen, menurut Sumadi sudah berdasarkan musyawarah dan kesepakatan bersama dengan seluruh nelayan dan pihaknya menegaskan tidak bisa turun lagi.

Media bertanya kepada Ketua TPI terkait permintaan para Nelayan pemotongan diturunkan kalau bisa seperti waktu dikelola KUD Mino Saroyo, Sumadi menjawab itu tidak bisa dilakukan karena selama ini dilakukan sesuai kesepakatan bersama. Namun penjelasan Ketua TPI terkesan kurang baik, malah mencurigai awak media mengada-ngada informasi kalau masyakat nelayan menginginkan potongan 9,5% diturunkan.

“Ngapain wartawan tanya-tanya pada nelayan keberatan tidak dengan pemotongan sebesar itu, kalau pertanyan wartawan seperti itu ya pasti dijawab keberatan”, kata Sumadi

Awak mediapun kemudian menjelaskan tugas wartawan menggali informasi sebanyak mungkin agar terjadi berita yang berimbang, lalu Sumadi kembali menegaskan hal itu sesuai kesepakatan sehingga ia menyayangkan nelayan jadi ngomong kemana-mana. “Padahal itu sudah dari dulu. Kenapa sekarang mereka keberatan, mereka membayar kok,” ujar Sumadi.

Memang bukan main-main, data produksi TPI Menganti Kisik Mandiri ditahun 2020 terlihat dipapan daftar hasil tangkapan mencapai lebih dari 19 Milyar.

#Jos

Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai