Pedagang Pasar Induk Kroya Pasca Kebakaran, Kembali Menangis

Kab. Cilacap | CitraNewsIndonesia.com – Pedagang Pasar Induk Kroya pasca kebakaran bulan Desember 2021 yang lalu kembali menangis. Para pedagang menangis saat menyaksikan dagangannya terendam banjir bahkan tidak sedikit dagangan terbawa arus banjir.

Menurut salah satu nara sumber berita ini yang bernama Lisin mengatakan para pedagang menangis dan sedih, gimana tidak menangis saat asyik berjualan lalu turun hujan dan saat itu seketika genangan air semakin tinggi dan banjir datang. Pedagang menyaksikan dagangannya seperti cabai, sayur mayur dan sejenisnya terendam air dan ada yang terbawa arus banjir. Perisitiwa ini terjadi di malam hari beberapa waktu yang lalu sekitar hari Jum’at, (15/07/2022).

“Sebelumnya daerah itu tidak rawan banjir. Banjir kemungkinan karena sepanjang jalan drainase dipakai buat berdagang ditambah pembangunan relokasi pasar dari pemerintah tidak dibangun drainase.

Seharusnya drainase menjadi prioritas untuk dibangun, karena yang namanya pasar butuh saluran pembuangan air mengalir. Contohnya seperti ini saat hujan datang tidak ada jalur air mengalir, tentu kalau drainase ada dan kondisinya baik tidak mungkin banjir seperti ini yang berdampak merugikan para pedagang”, kata Lisin. Senin, (18/07/2022).

BACA JUGA :   Rayakan HUT ke-25 Kementerian BUMN, Solusi Bangun Indonesia Ajak Masyarakat Jalan Sehat Bersama BUMN Di Cilacap

“Banjir membuat para pedagang mengalami kerugian kurang lebih masing-masing mencapai jutaan rupiah. Penyebab kerugian para pedagang karena dagangan terkena banjir sehingga mengakibatkan cepat membusuk, dan hujan turun di malam hari posisi sedang berjualan hal itu membuat pembeli tidak bisa masuk ke dalam pasar karena banjir”, tambah Lisin.

Lanjut Lisin mengatakan, dengan adanya peristiwa banjir dan juga yang menyediakan tempat relokasi pasar adalah pemerintah, maka para pedagang meminta kepada pemerintah untuk turun tangan bagaimana caranya ketika terjadi hujan tidak banjir seperti ini. Kalau boleh mengusulkan, solusi yang paling tepat dibuatkan drainase baru bila perlu bongkar drainase yang ada di depan rumah warga yang disewakan untuk tempat berjualan saat ini.

“Ditambah ini sudah mau dekat bulan musim hujan kalau ini tidak ditangani serius oleh pemerintah maka ratusan pedagang pasar akan terus menjadi korban banjir yang akan berdampak pada perputaran modal para pedagang semakin merugi”, kata Lisin.

BACA JUGA :   Perdamaian Pemerintah Cilacap Dengan PT. TDM Belum Terlaksana, PN Kembali Perpanjang Waktu Mediasi

Sebagaimana berita sebelumnya pasar yang ditempati ratusan para pedagang adalah pasar yang dibangun pemerintah melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Cilacap sebagai tempat relokasi Pasar Induk Kroya pasca kebakaran, dengan biaya 1,4 Milyar rupiah dari dana tak terduga yang dimasukan ke APBD tahun 2021. Dan sebelum direlokasi ke pasar yang baru para pedagang menolak dengan berbagai alasan.

Lisin saat itu mengatakan, Pasar yang dibangun saat ini sepertinya terkesan dipaksa, kami harus menempati padahal kalau kami nilai itu kurang layak tidak sebanding dengan kios yang terbakar baik dari kebersihannya, ke depan akan terganggu karena tidak ada saluran pembuangan air mengalir. Pedagang juga pasti wanti-wanti pada saat hujan turun dagangannya akan basah karena atap blok A dengan B tidak dipasang talang sehingga air hujan langsung jatuh disitu, juga ruang lapak tidak seluas sebelumnya yang di Pasar Kroya sesuai HGB.

#Jos.

Facebook Comments

Yosua

Kepala Biro

Mungkin Anda Menyukai

IKUTI CITRANEWS OK TERIMAKASIH