Wakil Bupati Nias Barat Hadiri Acara Coffe Morning Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Nias Barat

Nias Barat | Citranewsindonesia.com – Berangkat dari penyampaian beberapa poin materi diskusi dalam acara coffe morning Pimpinan OPD Lingkup pemerintah Kabupatèn Nias Barat oleh Sekda Nias Barat Bapak Prof. Dr. Fakhili Gulö yang menyentil peringkat pencegahan korupsi berdasarkan Monitoring Center for Prevention (MCP) dimana Nias Barat memperoleh nilai terendah di Provsu dengan nilai 28,60% namun tidak ada Pemkab di Sumut yang zona merah (0%-25%). Hal tersebut menurut Sekda bahwa Pemkab Nias Barat masih saja telat dalam mengapload kinerja kegiataanya.

Wakil Bupati Nias Barat Bapak Dr. Era Era Hia, MM ,M.Si dalam arahannya mengatakan bahwa saat ini Pemerintahan berbasis elektronik. Saya (Wabup-red) terkejut melihat peringkat Pemkab Nias Barat yang urutan terakhir pencegahan korupsi berdasarkan Monitoring Center for Prevention. Seyogianya kesiapan Dinas Kominfo dan seluruh OPD sesungguhnya memadai; karena hampir semua OPD lingkup pemkab Nias Barat sudah bisa akses infrastrukrur internet, tetapi kenyataanya belum bisa kita bekerja dengan baik dalam mengapload setiap tugas dan pekerjaan kita.

BACA JUGA :   Wakil Bupati Nias Barat , Kunjungi Kantor Kementrian Pertanian RI di Jakarta

Menurut Wakil Bupati bahwa top manager birokrasi di daerah adalah Bupati, Wakil Bupati dan Sekda sedangkan Pimpinan OPD adalah middle manager dan para Kabid adalah low manager. Artinya low manager harus mampu mengimplementasi apapun yang sudah didengar dari middle manager dan Top Manager. Peringkat Pemkab Nias Barat yang kategori terendah di Provsu saat ini, akibat kita kurang aktif mengapload dan menginput hasil kenerja dan tugas kita. Teman-teman semua bukan kurang SDM, tetapi hanya karena kita kurang bekerja keras saja. Seharusnya persiapan kita untuk menghadapi setiap ada agenda BPK seyogianya ada, karena kita berpedoman pada jadwal sebelumnya, tentu sebelumnya kita sudah mempersiapkan segalanya, papar lulusan IPDN itu.

Wabup menambahkan bahwa saya koreksi sedikit bahwa Pak Inspektur sejak lima bulan terakhir kurang koordinasi dengan kami sehingga LHP dari masing2 desa bermasalah kami tidak mengetahui. Birokrasi dituntut koordinasi secara efektif agar lahir yang namanya saling berbagi dan saling melengkapi, pungkas Wabup.

BACA JUGA :   Bupati Nias Barat Siap Perjuangkan Nasib Guru Honorer Kategori 2 (K-2) Menjadi PPPK

Kedisplinan sudah mulai bagus, namun kita memiliki kewajiban untuk selalu saling mengingatkan. Kita semua adalah pimpinan, Bapak-Bapak adalah pimpinan. Visi Misi ada ditangan Bapak-Bapak semua. Jadi kita anggap tahun ini adalah tahun pembelajaran, karena penting yang namanya pembelajaran itu. Kepada kita semua, harus kita ketahui bahwa inspektorat tidak boleh kita hindari; justru inspektorat adalah pengingat terhadap tugas kita, bila ada lampu kuning, maka kita harus hati-hati artinya ada yang harus kita benahi. Semua data-data kita berikan kepada inspektorat sebagai bahan dan bukan untuk di tutututupi agar terjalin komunikasi yang baik antara kita semua, ujar Wabup mengakhiri.

(Alexander Zai).

Facebook Comments

Alexander zai

KEPALA BIRO

Mungkin Anda Menyukai

IKUTI CITRANEWS OK TERIMAKASIH