Tangsel,Citranewsindonesia– Warga Tangsel mulai ramai wacanakan bursa pemilihan Walikota Tangerang Selatan Tahun 2021 mendatang, dari menguji integritas, menjadikan perbincangan serius bagi para tokoh masyarakat setempat ikut berkomentar.
H.Almansyur, yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tangerang pada tahun 2004 sampai 2008, dan anggota DPRD Tangerang Selatan periode 2009 sampai 2014 berpendapat, menurutnya, adanya nama yang tampil di deretan kandidat tahun ini memberikan kesan khusus, karena harus ada perwakilan dari unsur masyarakat.
“Jika benar Bung M Reza Ao menjadi salah satu kandidat yang siap maju untuk memimpin Tangsel ini, sesuatu yang cukup menarik dan akan meramaikan khasanah pemilihan calon kepala daerah, ia merupakan sosok perwakilan dari masyarakat untuk masyarakat,” kata Almansyur yang juga ikut berperan atas lahirnya Kota Tangerang Selatan.
Almansyur melanjutkan, sosok M. Reza Ao merupakan tokoh yang berjiwa ‘tepo seliro’ yang tinggi, serta dalam menjalin persahabatan dengan siapapun sangatlah luar biasa, atau memanusiakan manusia
“Ia juga tak memandang orang lain dari perbedaan klas, kasta, suku, dan agama, sehingga saat pemilihan Ketua (Muscab Pemuda Pancasila MPC Kota Tangerang Selatan) lalu, akhirnya dipilih kembali (periode 2019-2023) oleh jajarannya. Jadi sesuatu yang wajar, kebaikan akan dibalas kebaikan,” Terangnya saat di temui di Situ Tujuh Muara. Kamis 03/05/2019.
Dikatakannya, M Reza Ao ini juga sudah mereprentasikan pemimpin Tangsel sesuai dengan gagasan kisah lahirnya Kota Tangerang Selatan pada saat itu.
“Sebelum lahirnya Kota Tangerang Selatan ini, ada nama tercetus yang di antaranya adalah Cipasera, BSD dan beberapa nama lagi termasuk Tangerang Selatan. Saat itu, semangat warga Tangsel untuk mandiri terus di gelorakan, akhirnya kita punya kota sendiri yang patut di banggakan,” ucap Almansyur
Sementara itu, Tb. Ardhiansyah Adhit, Ketua gerakan mahasiswa dan pemuda republik Indonesia (GMPRI) Banten sependapat menurutnya, kearifan lokal harus di wujudkan.
“M Reza Ao merupakan putra wilayah, dengan begitu kearifan lokal bisa di wujudkan, kita harus bersatu dan tidak menjadi gampangan, agar suara tidak mudah di setubuhi, dan hasilnyapun tetap suci, calon pemimpin tidak lagi berfikir perbaiki modal, tapi untuk memperbaiki visi misi kedepan,”tegasnya
(tim/nur)
KEPALA BIRO TANGERANG
