Warga Keluhkan Drainase Milik Provinsi Banten

Warga Keluhkan Drainase Milik Provinsi Banten

Tangsel,Citranewsindonesia- Jalan raya Serpong, BSD city, Kota Tangerang Selatan, sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu jantung perputaran ekonomi yang sangat strategis dan penting dikawsan Kota Mandiri BSD city. Sebagai sebuah kawsan bisnis dan ekonomi yang sangat prestise, sudah barang tentu harus didukung dan ditopang oleh berbagai fasilitas yang menunjang seperti insfrastruktur jalan dan drainase yang baik.
Terkait dengan masalah insfrastruktur sarana jalan dan drainase itulah, yang sudah sejak lama dikeluhkan oleh masyarakat dan para pelaku usaha ekonomi dan bisnis di Kelurahan Serpong, khususnya para pelaku usaha yang berada dijalan raya Serpong dan tak jauh dari kantor UPT Samsat Serpong. Handy salah seorang pelaku usaha furniture dilokasi tersebut, kepada reporter Citranewsindonesia.com pada Jum’at (29/09/2017) pagi menyatakan bahwa, usaha miliknya merasa sangat terganggu dan sangat tidak nyaman dengan persoalan drainase didepan tempat usahanya, yang sudah bertahun-tahun dibiarkan mampet saluran dan airnya sering meluap ke badan jalan depan tempat usahanya.
“Air nya bau sekali mas kalau sedang meluap ke jalan depan ruko tempat usaha saya. Masa jalan protokol Kota Tangsel dan BSD kota mandiri jadi seperti empang kalau hujan bahkan kadang tak hujan pun jadi seperti Itu. Saluran drainasenya sudah bertahun-tahun mampet dan air kotornya suka meluap ke jalan dan menutupi jalan protokol raya Serpong tempat saya berusaha. Tolonglah kepada pihak PU Provinsi Banten segera menyelesaikan masalah drainase depan tempat usaha saya ini secepatnya,” harapnya.
Sementara itu, Hasan warga sekitar UPT PU Serpong yang berlokasi tak jauh dari lokasi drainase tempat usaha milik Handy, meminta kepada pihak PU Provinsi Banten untuk segera menyelesaikan masalah drainase bermasalah diwilayahnya.
“Ini sudah mulai musim hujan, pasti air dalam drainase tersebut akan kembali meluap, jika tak segera diselesaikan, warga sekitar akan demo meminta pertanggung jawaban dinas terkait yang kurang perduli terhadap masalah drainase diwilayah kami itu,” tandasnya.
Sementara itu, Hamdan selaku kasie perawatan dan pemeliharaan jalan PU Provinsi Banten saat dikonfirmasi oleh reporter  baik melalui telepon maupun whatshapnya, enggan menanggapi konfirmasi yang diajukan. Dan saat kru media mendatangi lokasi drainase yang dikeluhkan pada Kamis (28/09/2017) tidak mendapati pihak yang bertanggung jawab (mandor) dilokasi. Menurut Hanan salah seorang pekerja yang ditemui dilokasi, pihak Mandornya tidak berada ditempat dan mereka tidak tahu kemana perginya.
“Ini masalah Beton bis yang menjadi sumber masalah drainase ini pak,” pungkas Suki singkat.(BTL)
Facebook Comments
8
BANTEN