Sambutan Presiden RI dalam Silaturahmi Idul Fitri 2013

Sambutan Presiden RI dalam Silaturahmi Idul Fitri 2013

Jakarta CI Online--Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Alhamdulillah, kita semua berada di ruangan ini dalam suasana yang sungguh baik, penuh rasa persaudaraan dan keakraban. Semoga silaturahim
kita pada malam hari ini membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua
dan seluruh rakyat Indonesia. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih
dan penghargaan kepada pimpinan dan keluarga besar Golkar yang memiliki
inisiatif untuk menyelenggarakan pertemuan ini. Ini tradisi politik yang
baik, dan semoga terus berkembang di negara kita.

Ketika para pimpinan partai politik, termasuk Pak Aburizal Bakrie,
menyampaikan pidatonya—pidato setengah politik, setengah Idul Fitri
tadi—saya membuat catatan kecil. Ada empat catatan kecil saya.
Mudah-mudahan, saya sampaikan tidak lebih dari tiga menit.

Pertama, saya dengar semua tadi ingin negara kita makin ke depan makin
maju. Jawabannya kita juga sudah tahu. Agar negara kita makin ke depan
makin maju, maka bangsa kita harus rukun dan bersatu, bisa berpikir
cerdas dan bekerja keras. Mari kita camkan dan kita laksanakan.

Kedua, sepuluh hari lagi, insya Allah, saya, mewakili rakyat
Indonesia, akan menghadiri pertemuan G20 di Saint Petersburg, Rusia.
Ketika saya bertemu dengan para pemimpin dunia, kami saling menyapa, dan
hampir pasti mereka akan menanyakan, “Bagaimana Indonesia?” Kalau kita
sudah berada di forum dunia itu, yang ada hanyalah Merah Putih. Oleh
karena itu, mari kita satukan jiwa kita, pikiran kita, hati kita untuk,
ke dalam, kita berkompetisi demi kebaikan, tetapi ke luar, kita satu
untuk memajukan negeri kita ini dan tampil terhormat di pentas dunia.
Itu yang kedua. Tinggal dua lagi.

Yang ketiga, tahun depan, kita akan punya Presiden baru, pemimpin baru,
pemimpin kita. Saya mengajak Saudara semua dan seluruh rakyat Indonesia
yang mendengarkan sambutan saya ini, marilah nanti kita dukung siapa pun
yang memimpin negeri ini beserta pemerintahan yang dibentuknya. Akan
indah negeri kita manakala siapa pun yang memimpin mendapatkan dukungan
dari seluruh rakyat Indonesia.

Yang terakhir, kalau pilpres dapat dilaksanakan satu putaran, berarti bulan Juli, insya
Allah, kita akan memiliki Presiden baru. Tetapi kalau dua putaran, maka
bulan Oktober awal kita akan memiliki pemimpin baru. Apakah satu
putaran atau dua putaran, hanya Allah SWT yang tahu. Kita harus
mempersiapkan dua-duanya.

Tugas saya sebagai pemimpin yang insya Allah, akan mengakhiri tugas sebagai presiden hanya tiga. Pertama, saya akan menyambut kehadiran pemimpin kita yang baru, “Welcome.”
Yang kedua, saya akan serah terimakan urusan pemerintahan dan negara
ini kepada beliau. Tentu saya sampaikan agenda, prioritas,
kebijakan-kebijakan dasar yang dilaksanakan oleh kita semua hingga hari
ini. Barangkali ada gunanya atau paling tidak untuk perbandingan.
Sedangkan yang ketiga, saya akan berdoa, semoga beliau sukses memimpin
kita semua nanti, lebih sukses dibandingkan sekarang ini.

Dan tentunya, disamping I have to pray for him or her—kita tidak
tahu—saya juga ingin memberikan bantuan kalau bantuan itu diminta.
Bantuan dalam arti semoga sukses di dalam memajukan bangsa kita, dan
kemudian semoga bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Itulah yang ingin saya sampaikan, Saudara-saudara. Terima kasih. Semoga
Allah SWT membimbing perjalanan kita, mendengarkan niat dan cita-cita
bangsa Indonesia. Sekian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Facebook Comments
NASIONAL NEWS