TANGSEL,Citranewsindonesia – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan Tangsel sejak satu tahun lalu tengah menggalakkan sebagai wilayah bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti.
Program unggulan penanganan mendasar pemberantasan penyakit Deman Berdarah Dangeu (DBD) adalah adanya gerakan masyarakat yang proaktif, masif, dan berkelanjutan melalui satu relawan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang ada di setiap keluarga.
Artinya, dalam satu keluarga kecil wajib ada satu orang yang secara rutin (kontinue) memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang berkembang biak jentik nyamuk, termasuk pada bak mandi, genangan air pada pecahan keramik lantai kamar mandi, saluran wastafel, tabung pembuangan air kulkas, bak tampung dispenser, dan lain-lain.
Sosialisasi Jumantik di setiap wilayah melibatkan pihak masyarakat selaku pionir berdirinya Komunitas Jumantik dari warga Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang, yang kemudian dijadikan model yang bisa dilakukan di wilayah lainnya.
Camat Pamulang Deden Juardi mengatakan, berangkat dari kesuksesan di kelurahan Benda Baru, pemerintah kecamatan Pamulang menginisiasi terciptanya kawasan di Kecamatan Pamulang dan Kota Tangerang Selatan sebagai kawasan Zero jentik nyamuk Aedes Aigepty dan wabah DBD pada 2018.
“Kami ingin setiap kelurahan menerapkan satu rumah satu jumantik. Agar di 2018 Kecamatan Pamulang bebas DBD,” katanya.
Diketahui, sosialisasi Jumantik tingkat Kecamatan Pamulang dihadiri Lurah/perwakilan, dan perwakilan kepala puskesmas se-Kecamatan Pamulang dengan narasumber inisiator sekaligus Manajer Jumantik Kelurahan Benda Baru Subekti didampingi insiator lainnya di bidang Teknologi Informasi Dani G Ramdan.
(Humas-Kominfo)