Jakarta|Citranewsindonesia.com– Ada sebuah keluarga mampan Suami bekerja di proyek dan anak-anak masih kecil suka buat ribut dan sering berantam setiap hari hanya gara-gara rebutan mainan dan ibunya bekerja dirumah dan sangat terampil bersih-bersih rumah.
Rumah mereka pakai karpet mahal namanya juga keluarga mampan dan sedikit kotor ibu ini cepat-cepat bersihkan sendiri dan mereka tak pakai pembantu karena mau mandiri.
Setiap pulang sekolah anak-anaknya tidak buka sepatu langsung masuk begitu juga suami lupa buka sepatu kerja menginjak karpet mahal jadi kotor dan pagi-pagi setelah berangkat ibu ini dengan segala upaya membersihkan karpet kotor ulah anak-anak dan suaminya.
Merasa lelah, ibu ini menghadap pastor hendak konsultasi karena suami dan anak-anaknya seolah tak pengertian membiarkannya setiap hari harus mebersihkan karpet kotor.
Dalam berbincang -bincang ibu ini menyampaikan keluahannya kepada Romo dan apa solusi karena merasa lelah di perlakukan keluargannya.
Ibu : Romo saya lelah setiap hari harus bersihkan karpet kotor ulah anak-anakku dan suamiku pulang sekolah dan kerja tak buka sepatu sayang kalau karpetnya kotor dan harus bersihkan setiap hari.
Romo : Ibu…Pejamkan matanya bayangkan karpet ibu bersih dan sedang duduk sendiri. dirumah tak ada siapa-siapa hanya ada karpet bersih dan peralatan rumah yang mewah duduk sendiri,hingga sore pun karpet tetap bersih karena tak ada anak-anak dan suami yang datang dan ibu hidup sendiri.
Ibu : Sambil tarik nafas dan sedih berkata,”Saya tak mau romo seperti ini biarlah karpet kotor tidak jadi alasan buat saya untuk mengeluh, tapi karpet kotor buat saya jadi semangat dan kehangatan keluarga saya rasakan . karpet kotor yang membuat saya sadar bahwa mereka masih ada buat saya dan bersama-sama dengan mereka.
Kehangatan hanya bisa dirasakan bila bersama dengan keluarga yang kita sayangi.(*)
UKW 2018
