BANTEN,Citranewsindonesia– Senin, 14 Mei 2018 telah diadakan Silaturahmi Nasional Mahasiswa Banten 2018 dengan tema Simposium Nasional – Membaca Ulang Grand Design Pembangunan Banten 2045 Untuk Indonesia yang bertempat di Aula Darunnisa, Tangerang Selatan.
Acara tersebut dihadiri dari berbagai perwakilan mahasiswa Banten yang mengenyam pendidikan diluar daerah Banten, seperti Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, HMB Lampung, Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bandung, KMB Sudan, KMB Mesir, Forum Keluarga Mahasiswa Banten (FKMB) Bogor, Keluarga Banten Yogya (KBY), Jaringan Keluarga Mahasiswa Gajah Mada (JAWARAGAMA), dan Persatuan Mahasiswa Banten Brawijaya Malang (PAMBAJA).
Acara silaturahmi nasional tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Banten yang diwakili oleh Asda 3, Prof. Dr. Amin Suma (Akademisi dan Sesepuh Banten), Perwakilan Kantor Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten dan Gatot Yan S (Sekretaris Jenderal Karang Taruna Provinsi Banten)
Dari acara silaturahmi nasional yang mengambil tema tersebut menghadirkan banyak ide dan gagasan yang menjadi rekomendasi terkait arah gerak Pemerintah Provinsi menyongsong tahun emas Indonesia pada tahun 2045.
Seperti yang dipaparkan oleh Adhia Muzzaki, Ketua Umum HMB Jakarta. Adhia mengatakan bahwa fungsi dan peran mahasiswa khususnya mahasiswa Banten baik yang mengenyam pendidikan didalam dan diluar Banten harus dimaksimalkan. Hal ini disebabkan karena tidak bisa dielakkan lagi Indonesia pada umumnya dan Banten pada khususnya akan mendapatkan bonus demografi kependudukan usia produktif di sepuluh sampai lima belas tahun mendatang dan ini harus diperhatikan betul oleh Pemerintah Provinsi Banten terkait dengan pembangunan yang dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan yang ada terkait bonus demografi tersebut seperti permasalahan pendidikan yang berkualitas dan berintegritas dan permasalahan distribusi tenaga kerja pasca pemberian pendidikan tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Zulfikri Irhamdani selaku perwakilan Mahasiswa Banten yang ada di Malang pada forum tersebut. Mahasiswa asal Banten yang tersebar pada Universitas yang memiliki integritas dan kualitas pendidikan yang tinggi seharusnya menjadi perhatian pemerintah, karena pada hakikatnya peran dan fungsi mahasiswa adalah membangun peradaban yang lebih baik daripada hari ini. Ia menyebutkan, dengan banyaknya Mahasiswa Banten yang terdistribusi pada Universitas yang berkualitas yang berintegrasi dengan Pemerintah Provinsi Banten seharusnya permasalahan-permasalahan yang ada terutama permasalahan kualitas SDM harus bisa diselesaikan dengan baik mengingat pada sebelumnya secara data, Banten memiliki tingkat pengangguran paling tinggi nomor 2 Nasional.
Sebagai penutup, ia berkata bahwa dengan tangan terbuka mahasiswa Banten siap untuk hadir untuk memenuhi kewajiban untuk membangun Banten apabila Pemprov Banten memiliki i’tikad baik untuk menggunakan variabel mahasiswa khususnya mahasiswa Banten dalam pembangunan daerah Banten yang lebih baik.
Kontributor : ROBI