
Cilacap, CitraNewsIndonesia – Banjir melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap termasuk di Jalan Kendeng, Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap yang banjir, Sabtu (7/10/2017).
Menurut salah satu warga dijalan Kendeng bernama Wasito mengatakan pada media ini, bahwa banjir kali ini termasuk hebat. Biasanya daerah ini sering dilanda banjir dengan ketinggian air diperkirakan 30 cm namun banjir kali ini ketinggian air mencapai 60 cm bahkan lebih.
“Penyebab terjadi banjir (genangan air) dijalan Kendeng, tidak semata-mata karena hujan ekstrim tapi juga disebabkan daerah ini rendah, Selain daerah rendah juga buruknya saluran drainase tidak berfungsi secara maksimal.
Selain itu, faktor pembangunan perumahan. Dulu ada saluran air posisi lurus begitu ada pembangunan perumahan jalur air dibelokan mulai dari situ daerah ini banjir”, paparnya pada media ini, sabtu (07/10/2017).
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (PERKIMTA) Cilacap, Ir. Sunarno, MM mengatakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap secara khusus di wilayah jalan Kendeng bukan karena buruknya drainase, tapi terjadi banjir bertepatan air laut pasang sehingga pembuangan air tidak bisa masuk kelaut makanya terjadi banjir dihampir seluruh kota cilacap.
“Dan memang banjir yang terjadi kemarin termasuk hebat. sebagaimana keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap. Berdasarkan hasil pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Cilacap, tercatat mencapai 171,6 milimeter. Kondisi tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena mencapai di atas 150 milimeter per hari”, kata Sunarno pada media ini di ruang kerjanya, Senin (09/10/2017).
Sunarno mempertegas, kedepan langkah Pemkab dalam menanggulangi banjir (genangan air) dilingkup kotip secara umum adalah memperbaiki saluran drainase dan itu sudah berjalan walaupun belum 100 %. Dan tidak kalah penting adalah tahun 2020 pemerintah akan membangun polder, polder ini akan menjadi tempat penampungan air, ini sudah direncanakan pada tahun 2015.
Dan disekitar polder ada pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berlokasi di Jalan Sutomo atau di depan gedung Tennis Indoor, nantinya akan berfungsi sebagai shelter air yang berlebih dari luar dan dialirkan ke luar salah satunya di Kali Yasa.
“Dengan desain ini kita harapkan mampu mengatasi masalah banjir khususnya di Kotip. pembangunan polder dan RTH tidak hanya berfungsi sebagai resapan air tapi bisa tempat wisata baik dari luar maupun masyarakat Cilacap sendiri, karena di area tersebut akan dibangun panggung untuk komunitas jalur untuk para difabel, taman anak-anak, plasa, areal parkir dan green energy dengan lampu tenaga matahari”, jelasnya.
Lanjut Sunarno, Memang pembangunan polder dan RTH baru terlaksana Tahun 2020 karena masih ada beberapa bidang tanah yang belum dibebaskan oleh pemerintah (dibeli pemerintah). “Tanah ini cukup luas sehingga pemerintah membutuhkan dana setiap tahun 10 M, kita harap tahun 2018 dan 2019 sudah dibeli semua oleh pemerintah sehingga tahun 2020 sudah dimulai pembangunannya”, tandasnya.
penulis : Yos.
UKW 2018