372 Kaum Muda Bersaing Menjadi Duta Pariwisata

372 Kaum Muda Bersaing Menjadi Duta Pariwisata

Tangsel|CitranewIndonesia.com–Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembali menyelenggarakan ajang
pemilihan pasangan muda-mudi duta pariwisata yang biasa disebut sebagai
Kang-Nong. Pada event tahunan tersebut nantinya para finalis terpilih
akan didaulat untuk mampu memperkenalkan destinasi potensi industri
pariwisata Kota Tangerang Selatan kepada dunia luar hingga
internasional.
Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisat – Edi Wahyu, mengatakan, pada
proses tahapan pendaftaran Kang-Nong 2013 ini animo jumlah peserta yang
ikut, meningkat signifikan. Sebanyak 372 orang peserta yang berasal
dari berbagai wilayah pada tujuh kecamatan di Kota Tangerang Selatan
mengikuti seleksi. ” jumlah peserta meningkat dari tahun yang lalu yang hanya berjumlah
186 peserta,” kata Edi kepada Web Tangsel disela-sela acara Audisi
Kang-Nong 2013 di BSD Square, Serpong, kemarin.
Menurut Edi, panitia penyelenggara telah menetapkan aturan baru dan
hal ini menjadi syarat utama yang harus dimiliki calon Kang-Nong 2013.
Setiap peserta audisi diprioritaskan mampu menguasai bahasa asing,
seperti Inggris, Jerman, Arab, Mandarin, Jepang, Rusia atau bahasa asing
lainnya secara aktif. Pemikiran tersebut didasari oleh pertimbangan bahwa Kota Tangerang
Selatan merupakan etalase dan letak geografisnya cukup strategis sebagai
daerah penyangga ibukota Jakarta.Selain itu factor kedekatan lokasi
dengan Bandara Soekarno-Hatta, menjadikan banyak warga negara asing yang
menjadi tenaga kerja pada berbagai bidang industri usaha yang ada,
untuk singgah atau bahkan tinggal di Kota Tangerang Selatan. Para
wisatawan domestik juga secara rutin ingin menikmati industri pariwisata
yang bentuknya beraneka ragam. “Minimal calon Kang-Nong Tangsel harus menguasai satu bahasa asing.
Karena mereka nantinya akan jadi guide (pemandu) bagi wisatawan domestik
dan asing. Sebab industri pariwisata di Tangsel ini sangat potensial,
mulai dari seni, budaya, wisata kuliner dan aneka hiburan telah tersedia
di sini,” terang Edi. Di tempat sama, Kasie Promosi Kerjasama Kebudayaan dan Pariwisata –
Hidayat, memaparkan, dari 372 orang peserta yang mendaftarkan diri untuk
ikut tahap audisi.

Panitia penyelenggara menyeleksi masing-masing
peserta untuk memperkenalkan identitas serta visi dan misinya mengikuti
ajang pemilihan Kang-Nong. Dari ratusan jumlah peserta audisi kemudian
diseleksi hingga menjadi 30 pasang calon Kang-Nong. Tahapan berikutnya, terang Hidayat, Dewan Juri kembali
menyeleksi 60 peserta calon Kang-Nong tersebut untuk kembali mengikuti
seleksi wawancara. Proses wawancara ini menjadi kunci penting yang harus
dimiliki setiap peserta untuk lolos ke malam puncak di babak Grand
Final Kang-Nong 2013. “Dari serangkaian seleksi ini ada 12 pasang
Kang-Nong terpilih yang akan bersaing pada malam puncak dan agendanya
akan dilaksanakan di Aula STAN Bintaro,” papar Hidayat.

Sebelum bersaing di babak grand final, seluruh peserta calon
Kang-Nong 2013 diagendakan mengikuti proses karantina selama tiga hari
di Wisma Tamu Puspiptek, Kecamatan Setu, 12 pasangan peserta ini
diberikan pembekalan dan pembinaan oleh tim ahli yang telah ditunjuk
Kantor Budpar Kota Tangerang Selatan. Materi yang diberikan selama di
karantina diantaranya berupa sekolah kepribadian, ilmu pengetahuan
tentang kepariwisataan, pemerintahan, pengetahuan umum, seni, kebudayaan
dan lain-lain.
Hidayat menambahkan, diharapkan kepada para finalis Kang-Nong 2013
ini mampu melanjutkan program kerjasama pertukaran seni dan budaya yang
telah berjalan. Seperti kerjasama dengan pelajar dan mahasiswa asal Kota
Toyama di Tokyo yang belum lama ini telah melakukan kunjungan ke Kota
Tangerang Selatan. Duta pariwisata asal Negeri Sakura ini melihat
tarian-tarian tradisional dan seni sehingga ada pertukaran pagelaran
serta kolaborasi antar dua kota.
“Kita juga menggandeng pihak Puspiptek agar finalis Kang-Nong ini
diberikan pembekalan untuk mampu menjadi pemandu di sektor techno
tourism (wisata teknologi). Ada 47 laboratorium di Puspiptek dan terus
kita bidik agar menjadi wisata favorit. Kan sekarang ini perkembangan
teknologi sudah semakin dasyat,” ujarnya.
Salah satu Dewan Juri Kang-Nong 2013, Siti Chadijah, menyambungkan,
fungsi awal ditunjuknya kaum muda sebagai Kang-Nong Kota Tangerang
Selatan harus mampu memainkan peranannya memperkenalkan destinasi
potensial. Diakuinya, jika pemilihan duta wisata ini juga turut
diselenggarakan di kabupaten/kota dan provinsi lainnya di Indonesia.
Otomatis untuk pelaksanaan mulai dari pemilihan hingga pembinaannya
sumber pendanaannya berasal dari APBD.Menurutnya, banyak cara yang dapat dilakukan oleh para finalis
Kang-Nong untuk mempromosikan seni dan budaya serta sektor pariwisata
unggulan yang ada di Kota Tangsel. Diantaranya seperti menggunakan
sosial media jejaring social Facebook dan Twitter yang belakangan ini
begitu familiar serta mudah diakses masyarakat. “Bagaimana wadah-wadah alumni juga bisa berperan memperkenalkan
program dan tujuan dibentuknya Kang-Nong,” terang wanita yang juga
menjabat sebagai Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota
Tangsel
itu.

Sumber (bpti-ts)
Facebook Comments
NEWS SELEBRITIS