Laskar Betawi Tangsel Apresiasi Budaya Silat Betawi Di Milad CBTS

Tangsel|Citranewsindonesia.com – Silat betawi atau maen pukulan salah satu identitas dalam kehidupan masyarakat Betawi sejak zaman dahulu hingga saat ini. Sejak dahulu silat betawi sudah menjadi sebuah wadah dari akulturasi beragam budaya dan pencampuran berbagai macam ilmu bela diri keberagaman ini menyebabkan terjadinya pertukaran seni, budaya, adat istiadat hingga ilmu beladiri yang berkembang saat itu atau masyarakat betawi biasa menyebutnya dengan istilah “Maen Pukulan” (pencak silat khas betawi).

Berlatar belakang itu Laskar Betawi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Tangerang Selatan menhadiri sekaligus mengapresiasi Milad Ke tiga (3)  Centeng Budaya ( Betawi ) Tangerang Saelatan CBTS bertempat di lapangan Bola Alap Alap Jombang Ciputat, Minggu 29/12/19.

Sekreraris Jendral ( Sekjend ) LB DPD Tangsel Furqon usai menghadiri Milad Ke 3 CBTS mengatakan bahwa Silat betawi yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke 16 atau pada zaman kolonial Belanda. Harus terus di lestarikan,  “LB DPD Tangsel sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini terlebih yang hadir dari berbagai perguruan silat, kami mengucapkan selamat milad untuk CBTS semoga dengan usia ke tiga CBTS dapat terus meningkatkan dan melestarikan budaya silat peninggalan nenek moyang kita ini,” paparnya.

BACA JUGA :  Sekjen Bamus Tangsel Imbau Paslon Gubernur Banten Menahan Diri

Tidak hanya itu sekjend LB DPD Tangsel juga mengajak kepada seluruh masyarakat Tangsel yang mayoritas betawi untuk turut melestarikan pencak silat khas betawi Tangsel.

“Mari kita sebagai suku betawi di Tangsel terus menjaga dan ikut melestarikan pencak silat ini kemajuan budaya kita adalah kewajiban kita  budaya adalah salah satu Dari tiga pilar ygang dipegang teguh Laskar Betawi.Sosial, Budaya dan Agama tiga hal ini yang wajib kita laksanakan.

Jadi ini tugas kita bersama bukan hanya tugas para guru silat saja kalau bukan kita siapa lagi agar cucu kita kelak dapat terus melestarikan budaya ini,” terangnya.

Di tempat yang sama Panglima LB DPD Tangsel akrab disapa Mardex mengungkapkan hal yang sama menurutnya, silat betawi tidak hanya berfungsi sebagaiò ilmu beladiri tetapi sudah menjadi suatu kesenian atau kebudayaan dari masyarakat Tangsel khususnya Betawi yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika pada tempo dulu Centeng merupakan istilah para jagoan silat  yang bisa berarti penjaga tentu berbeda artinya pada saat ini yang lebih kepada  menjaga pelestarian budaya silat Betawinya, jika dahulu bertujuan untuk membantu masyarakat kecil yang tertindas akibat perlakuan buruk yang dilakukan tentara kolonial Belanda dan melakukan perlawanan terhadap tentara kolonial Belanda pada saat imi lebih kepada pelestarian pencak silat itu sendiri agar tidak punah dalam menjaga satu persatuan NKRI,” paparnya.

BACA JUGA :  Kejari Tangsel  Dan PWI, Siap Sinergi Tingkatkan Pemahaman Hukum Kepada Masyarakat

Mardex menambahkan masyarakat Tangsel harus terus bangga dengan budayanya maka dirinya mengajak untuk terus ikut berperan aktif dalam melestarikan budaya betawi yang juga bukan hanya pencak silat saja.

“Sekali lagi saya mewakili seluruh pengurus di DPP, DPD, DPC Laskar Betawi menucapkan selamat Milad ke tiga untuk CBTS terus berjuang terus semangat dalam melestarikan budaya Betawi ini, dan pada seluruh lapisan masyarakat Tangsel kami juga mengajak hayo kita sama sama jaga kampung kita dari budaya budaya asing agar budaya kita tetap berjaya di kampung kita sendiri menjadi tuan rumah di wilayah kita sendiri,” pungkasnya.

(Hendra)

Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *