
Menurut Sahat Silaban, kegiatan doa bersama ini dilakukan sebagai ungkapan keprihatinan dirinya selaku anggota DPR RI dari dapil 2 Sumatera Utara yang termasuk wilayah Danau Toba.
“Ini adalah musibah yang sangat memprihatinkan sekali bagi saya selaku anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara 2. Dan ini merupakan Seratus persen akibat kesalahan dan kelalaian human eror, baik pihak pengelola kawasan wisata Tanau Toba dalam hal ini pemerintah daerah setempat bersama dinas-dinas terkait, pemilik kapal beserta nahkodanya serta aparatur kementrian perhubungan selaku mitra kerja dari komisi V DPR RI dalam hal ini pihak ASDP (Angkutan Sungai Darat dan Penyebrangan ) yang tidak melaksanakan pengasawan dan S.O.P. dengan benar dan baik,” tutur Silaban.
Lebiih jauh anggota komisi V DPR RI dari fraksi Partai Nasdem besutan ketua umum Surya Paloh tersebut menegaskan bahwa, dirinya sudah lama mengingatkan perlunya pengelolaan dan managemen yang profesional dari dermaga yang ada. Menurutnya Silaban, idealnya dermaga penyebrangan dikawasan wisata Danau Toba itu ada ditiap kabupaten yang masuk dalam wilayah danau Toba
“Buatlah pembangunan dermaga-dermaga di 7 kabupaten yang ada di kawasan danau Toba tersebut dengan baik dan profesional, agar para wisatawan lokal dan nasional dan juga wisatawan dari mancanegara dapat merasa nyaman saat berkunjung ke kawasan wisata danau Toba,” tandasnya.
Sementara itu Sahala Julian Damanik salah satu perwakilan masyarakat danau Toba dari gereja GKPS Serpong yang juga hadir dalam acara doa bersama untuk para korban tenggelamnya KM. Sinar Bangun di danau Toba, menyatakan perlunya lebih banyak lahirnya wakil-wakil rakyat seperti Sahat Silaban. Dirinya beserta puluhan masyarakat danau Toba memberikan kesaksian atas kinerja dari Sahat Silaban yang telah bekerja dengan sangat baik selaku anggota DPR RI.
“Kita perlu banyak anggota wakil rakyat DPR RI yang takut sama Tuhan seperti pak Sahat Silaban. Karena jika anggota wakil rakyat takut sama Tuhan, maka dia akan bekerja dengan baik dan takut untuk korupsi. Dan dalam momen ini saya ingin mengutip penyataan Presiden Turki Ercep Erdogan bahwa, jika orang-orang baik tidak mau masuk ke wilayah politik, maka para penjahatlah yang akan menguasai parlemen dan mengatur kehidupan orang-orang baik,” pungkasnya.
(BTL)
Facebook Comments