Sejarah Berdirinya Tugu Budin Desa Pesanggrahan Cilacap

KAB.CILACAP | Citranewsindonesia.com – Tugu budin (Singkong) yang berdiri kokoh telah menjadi icon Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kesugihan. Tiap tahun pada bulan puasa warga dari paguyuban pedagang memilih berjualan di area Tugu Budin ini.

Tugu Budin yang berdiri kokoh dan gagah itu menjadi kebanggaan bagi masyarakat luas, khususnya warga Desa Pesanggrahan karena menjadi icon desa. Hal ini Citranews  mencari tahu tujuan Tugu Budin didirikan dan siapa sebenarnya yang mendesain sekaligus membangun.

Rinto selaku tokoh masyarakat Desa Pesanggrahan yang dijumpai oleh CNI mengungkapkan, Tugu Budin dibangun bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas dan secara khusus masyarakat Desa Pesanggrahan bahwa dulunya Desa Pesanggrahan terkenal penghasil batu terbesar dan penghasil budin terbanyak di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

“Tugu Budin dibangun tahun 1990 yang waktu itu diprakarsai oleh almarhum Bapak K. Budi Santoso selaku ketua karang taruna Desa Pesanggrahan, dulu yang mendesain adalah saya yang mengerjakan adalah juga saya waktu itu menggunakan anggaran Rp. 7.500.000,- yang waktu itu gotong royong antara masyarakat Pesanggrahan dan masyarakat Pesanggrahan yang ada di Jakarta”, kata Rinto beberapa hari yang lalu di daerah Tugu Budin.

BACA JUGA :   DEKLARASI DESA PANCASILA DISAMBUT ANTUSIAS MASYARAKAT

Lanjut Rinto, icon Tugu Budin dulu hanya sekedar tugu di Pesanggrahan tetapi sesuai perkembangan jaman dan tahun demi tahun ternyata menjadi icon besar dan Alhamdulillah menjadi ajang perputaran pencarian ekonomi bagi warga masyarakat saat bulan puasa seperti ini.

“Icon Tugu Budin selama ini digunakan untuk berjualan setiap tahun persis di bulan puasa seperti ini, namun adanya pandemi covid berhenti selama 2 tahun (vakum). Alhamdulillah Ramadhan tahun ini pedagang antusias kembali meminta agar pasar sore ngabuburit untuk dibuka kembali”, jelasnya.

Rinto menambahkan, harapan masyarakat lokasi ini menjadi lahan hijau dan menjadi lahan bermain anak-anak, tempat jualan pedagang asongan. Ada beberapa masukan dari masyarakat termasuk Kepala Desa Pesanggrahan ngomong ke saya agar Tugu Budin dikembalikan sesuai aslinya tidak seperti sekarang ini hanya terlihat tugu bergambar budin. Desain awal gambar singkong itu ada tulisan selamat datang di Desa Pesanggrahan, kemudian batunya lebih besar dan singkongnya juga lebih besar. Inikan singkong yang sekarang kalau bahasa sini nggak mempyur.

BACA JUGA :   PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DISAMBUT POSITIF OLEH MASYARAKAT

Rencana ke depan saya minta kepada pemerintah agar dibangun lagi di desain ulang seperti semula, artinya berdirinya Tugu Budin ini untuk mengingatkan kepada masyarakat sampai ke cucu-cucu bahwa Desa Pesanggaran itu terkenalnya daerah budin.
“Dengan jelasnya maksud dan tujuan berdirinya Tugu Budin kepada masayarakat dan pemerintah, besar harapan dilirik oleh pemerintah baik Pemerintah Kabupaten maupun propinsi karena kebetulan sebelah Tugu Budin adalah tanah propinsi yang sekarang bangunannya sudah tidak digunakan lagi, kalau boleh kita minta pemerintah diluaskan menjadi lahan hijau sehingga masyarakat ada taman hijau untuk bermain”, lanjut Rinto.

Jos.

Facebook Comments

Yosua

Kepala Biro

Mungkin Anda Menyukai

IKUTI CITRANEWS OK TERIMAKASIH