Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Harus Kembali Pada Kurikulum

Tangsel,citranewsindonesia,—Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta melakukan kegiatan Sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan buka bersama
 
Dengan tema “Impelementasi 4 Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta peran mahasiswa dalam menggerakkannya”, Kamis (09/06/2016) di Gedung Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Anggota MPR RI Elmino, Bandrun Mansyur (Dekan UIN), dan juga sekitar 500 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut Dede Rosyada, (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) saya mendukung kegiatan ini untuk para mahasiswa agar mengetahui 4 pilar untuk kemajuan bangsa karena bangsa ini bisa maju dengan didukung oleh seluruh unsur tanpa membedakan ras. Ungkapnya
“Mari kita bersama-sama membangun bangsa ini menjadi besar, yang mana bangsa yang besar adalah yang bisa membagi seluruh bangsanya itu merupakan cita-cita dari pancasila dan kesejahteraan itu maka negara kita harus kaya maka dari itu kita butuh orang yang mampu bekerja keras sehingga tidak terganggu oleh keamanan aksibiliti dan lainnya,”
Kami sangat mengapresiasikan terhadap panpasila kepada para mahasiswa karna kampus ini merupakan yang toleras, harmonius kampus, dan kami juga banyak mahasiswa yang diluar agama islam. Dan kami memprioritaskan untuk mengedepankan bagai mana bangsa ini untuk maju. Dan sampai saat ini tidak ada kendala dengan keadaan kampus islam maka harus seluruhnya dari islam. Tegasnya kepada media disela acara sosialisasi 4 Pilar
Selain itu Elmino Muhammad Husain Mui Anggota MPR/DPR RI dan juga menjabat sebagai sekertaris fraksi partai Gerindera juga menjelaskan Yang mana 4 pilar ini antara lain: Pancasila sebagai dan ideologi negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara dan bhennika tunggal jika sebagai semboyan negara. Selin itu Dasar hukum empat pilar MPR RI berdasarkan UU no 17 tahun 2014. Jelasnya disela sosialisasi selesai
“Intinya bahwa para mahasiswa ini dapat menetapkan persepsinya ketika melihat negara atau lembaga negara itu harus konsitutional bukan karna kemauannya sendiri tapi mampu membaca konstitusi dan mampu mengkeritisi semua keadaan dengan konstitusi sehingga betul-betul visi negara ini kedepan bisa lebih bagus,”
“Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2009. Yang mana sejak dari repormasi sampai sekarang tidak ada lagi BP7 terus siapa lagi yang akan membicarakan pancasila, UUD kita sampai sekarang sudah tidak ada,”
Dan berharap mereka bisa menetapkan konstitusi sebagai sudut pandang untuk melihat negara dan lembaga negara dengan konstitusi.
Sehingga MPR berinisiatif pada saat kepemimpinan taufik kemas untuk maka MPR lah yang ditunjuk untuk dapat mensosialisasikan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan saya lihat saat ini masih banyak kekurangannya tapi sesungguhnya ini saya anggap sudah mulai bagus sambil menunggu ada lembaga bagi yang dibuat oleh pemerintah khusus untuk pancasila dan menjaga konstitusi kita, dikarenakan dulu ada BP7 dan sekarang sudah tidak ada lagi. Paparnya
Maka dari itu kami sudah mencoba untuk membicarakan hal ini kepada presiden agar beliau membentuk lembaga itu, dan kita juga menginginkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP)  dapat dikembalikan lagi kepada kurikulum pembelajaran dan permasalahan tersebut juga sudah kami tembuskan dan memberikan surat kepada kementerian pendidikan dan mudah-mudahan itu bisa terlaksana. Pungkasnya (Dede Richal)
Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *