Tangselcitranewsindonesia,— Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangerang Selatan menerima kedatangan tim Juri Evaluasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) Provinsi Banten di Aula Pemkot Tangsel, Ciputat, Rabu, (02/11/2016).
Tim evaluasi GSI Banten mendatangi Tangsel dalam rangka penilaian Kecamatan Sayang Ibu dan Rumah Sakit sayang ibu yang berlokasi di Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat dan Rumah Sakit Hermina Ciputat.
Plt. Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan, Muhamad mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang strategis dan istimewa bagi para ibu. Dirinya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses karena merupakan suatu kebutuhan dan proses untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para ibu dan anak, sehingga memiliki harapan hidup lebih tinggi.
Menurutnya, GSI merupakan salah satu bentuk upaya dan komitmen Pemerintah Kota Tangsel dalam mengaplikasikan pembangunan yang responsif gender. Sasaran program GSI yang mantap dan berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan bagi para ibu.
“Tujuan penilaian GSI ini untuk revitalisasi GSI dengan aspek-aspek penilaian yang lebih menitikberatkan program ataupun kegiatan inovatif, melakukan pembinaan berjenjang, meningkatkan aktifitas pokja dan satgas GSI di setiap wilayah,” jelasnya.
Selain itu, dengan GSI juga ikut mendorong masyarakat untuk berperan serta dan mampu mengembangkan ide-ide kreatif khususnya dalam upaya pencegahan kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas.
“Pemkot Tangsel bertekad untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kaum perempuan sesuai kemampuan dan eksistensinya untuk berkarya dan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya melalui program program GSI,” papar Muhammad.
Sementara Ketua Tim Juri Evaluasi GSI Provinsi Banten Asep Jaya memaparkan, Kota Tangsel merupakan daerah pertama di Banten yang dievaluasi. Hasilnya nanti akan diumumkan pada peringatan hari Ibu Desember mendatang.
“Gerakan Sayang Ibu sendiri bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu (aki) dan angka kematian bayi (akb). Kami, tim juri dari Provinsi Banten menyelenggarakan penilaian ini apa adanya, tanpa dibuat-buat. Saya juga yakin semangat yang ada di Tangsel sudah lebih dari kota yang lainnya,” beber Asep.
Selain itu, Kabid PUG dan Kualitas Hidup BPPMD Provinsi banten, Evi Sofia memaparkan bahwa penilaian yang dilakukan adalah melihat ketersediaan darah pendonor untuk ibu-ibu yang masuk ke dalam fase melahirkan, artinya harus siap stok darah dengan golongan sejenis.
“Selain itu juga di wilayah sekitar harus ada ambulans desa untuk mengantar ibu melahirkan. Tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu hamil dan anak pun harus ada,” paparnya.
Sedangkan untuk Rumah Sakit Sayang Ibu, lokasi harus menyediakan ruangan khusus laktasi, harus ada dokter kandungan, dan tindakan medis bagi ibu yang akan melahirkan,” Tutupnya (Red)
Facebook Comments