Tangsel || Citranewsindonesia.com — Aliansi pemuda pamulang permai mengadakan orasi untuk mendukung pemegaran jalur gas pertamina pada kamis (30/10/2025) yang berlokasi di Kompleks Perumahan Pamulang Permai I kecamatan kota Tangerang Selatan.
Dalam giat hari ini Aliansi pamulang permai menyerukan beberapa permintaan kepada pihak pertamina diantaranya,dalam rangka dilaksanakannya program Pemagaran jalur pipa gas harus dilakukan dari depan gerbang pamulang permai sampai titik yang ditentukan sesuai site plan program Pertamina Gas dan dilakukan secara adil dan merata.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 dan PERMEN ESDM Nomor 32 tahun 2001 yang mengatur Right of Way (RAW) tidak adanya aktivitas dalam bentuk apapun sepanjang jalur pipa gas selama program pemagaran sampai pasca pemagaran , Pertamina Gas dalam menjalankan program pemagaran atau sterilisasi jalur pipa gas pipa gas dilakukan dari depan gerbang Pamulang permai sampai titik yang ditentukan sesuai site plan program Pertamina Gas dan dilakukan secara adil dan merata.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 dan PERMEN ESDM Nomor 32 tahun 2001 yang mengatur Right of Way (RAW) tidak adanya aktivitas dalam bentuk apapun sepanjang jalur pipa gas selama program pemagaran sampai pasca pemagaran,Pertamina Gas dalam menjalankan program pemagaran atau sterilisasi jalur pipa gas harus berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan yang berada disekitar radiasi pipa gas.
Koordinator Aliansi Pemuda Pamulang Permai, Mario Karauwan, menegaskan bahwa dukungan yang diberikan bukan tanpa catatan. Ia menilai kebijakan pemagaran merupakan langkah positif, namun tetap harus dijalankan secara merata dan disertai sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat terdampak.
“Kami sepakat dengan adanya program pemagaran di sekitar jalur gas wilayah Pamulang Permai. Tapi kami minta agar dilakukan secara adil dan merata tanpa tebang pilih, sehingga tidak ada lagi aktivitas apa pun di jalur pipa gas ucap Mario Karauwan.
Mario juga berharap,” pihak Pertamina Gas dan pemerintah daerah untuk aktif berkomunikasi dengan warga. Menurutnya, transparansi informasi menjadi kunci utama agar kebijakan ini tidak menimbulkan kesalahpahaman atau penolakan di lapangan,Warga perlu tahu batas-batas aman dan area yang berisiko. Kalau sosialisasinya minim, masyarakat bisa salah paham,” tutup Mario.
#maria
