Alunan Nada Puisi Indah Terdengar Di Puncak Peringatan Hari Jadi Ke-167 Kabupaten Cilacap

Alunan Nada Puisi Indah Terdengar Di Puncak Peringatan Hari Jadi Ke-167 Kabupaten Cilacap

Kab. Cilacap | CitraNewsIndonesia.com – Puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten Cilacap ke-167 terdengar alunan nada puisi indah dan merdu yang menyentuh hati setiap yang mendengarnya. Selasa, (21/03/2023)

Puisi itu dipersembahkan untuk masyarakat Cilacap dengan judul “Di Perempatan Jalan Aku Harus Memilih”.

KARYA BESAR OMAH MARHAEN dikutip Kitab Mahabarata dan dibacakan Hemas Puan Mahardika siswi SMPN 1 Kesugihan, Desa Pesanggrahan Kecamatan Kesugihan.

Narasi puisi: Di depanku ada Begawan Durna, yo sang resi Kumbayono, ia ahli tafsir, ahli teori adu domba divide et impera, ahli semua ilmu kelicikan. Saking gilanya bisa mendalihkan ilmu brahmana semua ia miliki.

Yang lebih gila ia memiliki seorang anak yang diberi nama Raden Haswotomo lahir dari seekor kuda bernama Wilotomo itulah Begawan Durna.

Di belakangku, ada Maha Patih Haryo Sangkuni ia licik, tamak, dengki tetapi ia memproklamirkan dirinya ahli tata negara, mendalihkan daya upaya untuk memakmurkan dirinya sendiri. Sembilan puluh sembilan daging saudaranya satu persatu ia makan untuk melengkapi seratus, tulang bapaknya tega dibikin dadu. Untuk melancarkan slot perjudian.

Disebelah kanan ku ada Putra Jodipati ia tidak tahu tatakrama, tak mengerti sopan santun, tidak pernah gila jabatan, tapi dia sangat mencintai rakyat kecil, Itu Raden Onto Seno, lahir dari seorang ibu, urang ayu.

Di sebelah kiriku ada pria tampan, mendapatkan gelar lancuring jagat, Arjuna namanya, ia mampu memikat seluruh hati perempuan, ia juga pandai memanah, Serikandi menjadi tergila-gila, itulah Arjuna satria pandawa.

BACA JUGA :   Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445H Jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024

Di perempatan jalan aku harus memilih, aku tetap memilih diriku sendiri.

Calung Banyumasan untuk cilacap bercahaya.

Itulah narasi puisi yang dibacakan dengan merdu oleh ananda Hemas Puan Mahardika.

Camat Kesugihan Cardian Galih Wicaksono, S.STP sangat mengapresiasi melihat keseriusan anak-anak SMP Negeri 1, 2 dan 3 Kesugihan, dimulai dari latihan Tari Lengger hingga tampil di alun – alun dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Cilacap yang ke – 167 dengan penuh semangat.

“Tari Lengger bisa dikatakan hampir punah, dengan kemaren ditampilkan dihari jadi Cilacap rasa cinta akan budaya Tari Lengger akan semakin melekat dihati masyarakat secara khusus masyarakat Cilacap”, ujarnya.

Lanjut Galih mengatakan, bila perlu Pemerintah Kabupaten Cilacap bisa berkoordinasi dengan Dinas P dan K agar budaya seni daerah semacam Tari Lengger ini bisa menjadi kurikulum atau tambahan kurikulum agar anak-anak sekolah mengenal budaya-budaya daerah diusia dini atau usia menuju remaja.

Camat Galih menaruh seribu harapan kepada generasi muda agar Tari Lengger bisa dicintai dan diperkenalkan pada dunia, kebudayaan Indonesia salah satunya adalah Tari Lengger.

“Siswa SMP Negeri Kesugihan yang belum sempat tampil tentunya diharapkan mengenal budaya-budaya nasional Indonesia sehingga 100% siswa siswi itu mengenal budaya daerah dan suatu saat mereka bisa tampil menari khususnya Tari Lengger”, kata Galih.

Lanjut Galih mengatakan, seni budaya yang hampir punah ini kita sangat mengharapkan disetiap ada even seperti tujuh belas Agustus bisa ditampilkan agar termemori dihati masyarakat.

BACA JUGA :   Wali Murid Resah Akibat Pungutan Biaya Sekolah Terlalu Tinggi Di Mts Azziro'ah Desa Firdaus

“Terima kasih kepada PJ Bupati dan Bambang selaku ketua panitia Hari Jadi Kabupaten Cilacap ke -167 karena anak-anak di Kecamatan Kesugihan telah diberikan kesempatan untuk tampil memeriahkan acara.” kata Galih

Seratus enam puluh tujuh anak terdiri dari SMP Negeri 1, 2 dan 3 Kecamatan Kesugihan yang tampil sebagai penari, Penayagan kembang jagat, dan Calung Banyumasan tidak hanya dapat apresiasi dari Camat Kesugihan saja, juga dapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K).

Drs. Sadmoko Danardono, M.Si mengungkapkan, ini merupakan hal yang sangat luar biasa, mereka kompak menjiwai dan menghayati, sehingga dapat dipastikan mereka sangat mencintai budaya seperti ini.

“Seni budaya apapun yang ada di Cilacap harus dikobarkan dalam hati masyarakat termasuk Kembang jagat, dan Calung Banyumasan, ke depan kita harapkan semakin banyak generasi muda mencintai budaya itu sendiri”, ujar Sadmoko.

Lanjut Sadmoko mengatakan, Dinas P & K  sangat senang melihat penampilan anak sekolah SMP Negeri 1, 2 dan 3 Kecamatan Kesugihan di hari jadi Kab. Cilacap yang Ke – 167. Tentu ini menjadi modal bagi Kabupaten Cilacap agar budaya daerah Tari Lengger ini bisa dikenal masyarakat luas.

“Kita himbau kepada mereka agar jangan berhenti berlatih sampai disini, teruslah berlatih sehingga seni budaya yang ada tetap lestari dan terpelihara”, kata Sadmoko.

(Jos)

Facebook Comments
CILACAP JAWA TENGAH NEWS