Cilacap | CitraNewsIndonesia – FORUM MASYARAKAT WINONG PEDULI LINGKUNGAN (FMWPL) keluhkan kebisingan PLTU hal ini disampaikan oleh Danang saat media menanyakan terkait audiensi yang dilakukan Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan (FMWPL) dengan PLTU Selasa, (10/11/2020).
Danang selaku LBH Jokjakarta mendampingi FMWPL mengatakan perwakilan Masyarakat Winong hari ini melakukan audensi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan masalah yang sempat menimpanya, yaitu kebisingan, dan lain-lain.
Audensi itu dilakukan pada tanggal 4 November 2020. Namun, hal itu belum menghasilkan, karena tidak ada kehadiran dari pihak-pihak terkait, seperti PLTU, audiensi baru hari ini dilakukan.
Lanjutnya, tujuan audiensi sebagaimana dalam RILIS FORUM MASYARAKAT WINONG PEDULI LINGKUNGAN yaitu Pentingnya jaminan keamanan dan kenyamanan warga dusun Winong dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan industri PLTU Karangkandri Cilacap.
Sudah menjadi jambalan gangguan yang dirasakan oleh 889 jiwa masyarakat Dusun Winong yang tinggal bersebelahan langsung dengan lokasi industri PLTU Karangkandri. Kondisi tersebut sudah dirasakan warga dusun Winong sejak 13 tahun terakhir.
Beberapa masalah gangguan kebisingan yang dapat dikumpulkan oleh FMWPL mulai dari tahun 2019-2020 yang di sebabkan dari operasional unit PLTU Mulai dari tanggal 25 juli 2019 yang di sebabkan dari adanya kegiatan steam blow unit 1000 MW PLTU Karangkandri, 01 November 2019 yang disebabkan dari adanya kebisingan dan pencemaran udara melalui sebaran gasbul, dan 27 Oktober 2020 terjadi kebisingan yang menyebabkan gangguan kenyamanan masyarakat Dusun Winong.
Sepanjang keberadaan industri pembangkit listrik disebelah permukiman masyarakat Dusun Winong, kami masyarakat Dusun Winong yang tergabung dalam Forum Masyarakat Dusun Winong Peduli Lingkungan merasa keberadaan industri tidak sepenuhnya berdampak baik terhadap masyarakat sekitar khususnya masyarakat Dusun Winong.
Dengan ini kami turut menyampaikan dan menuntut sebagai berikut : 1. Mengencam keras adanya kebisingan dan meberikan peringatan bahwa ini adalah yang terakhir kali adanya kebisingan 2. Membuat komitmen bersama bahwa kebisingan ini adalah yang terakhir 3. Meminta pertanggungjawaban Negara dengan adanya perubahan perekonomian masyarkat di Dusun Winong akibat adanya PLTU dari agraria menjadi industrialisasi dimana SDM masyarakat tidak dipersiapan akan hal itu, maka masyarakat menuntut perbaikan kehidupan yang layak, dan negara harus mempersiapkan nasib pemuda dimana mereka adalah penerus bangsa, para pemuda harus dipersiapkan dengan adanya industrialisasi.
Di tempat berbeda Kepala Dinas DLH Awaludin mengatakan audiensi yang dilakukan hari ini oleh masyarakat Winong adalah merupakan tindak lanjut audiensi pada tanggal 4 yang belum selesai, dan hari ini kita mengundang pihak terkait PLTU. Kepala Desa setempat, dari pihak Camat untuk mendengarkan apa keinginan teman-teman Masyrakat Winong, dan kita sudah mendengar bersama ada dua pokok masalah yang dikeluhkan yaitu terkait kebisangan agar tidak terjadi lagi dan adanya peningkatan perekonomian secara umum baik itu pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, penghasilan, dan lain-lain.
Dan hal itu PLTU SP2P telah merespon dengan menindak lanjuti keinginan-keinginan masyarakat Winong, memang tadi dari pihak PLTU menyampaikan keinginan masyarakat dalam peningkatan perekonomian sudah dilakukan dari beberapa tahun yang lalu mungkin masih kurang maksimal.
“Maka kita dari pihak dinas mengharapkan agar PLTU lebih memaksimalkan, sehingga incomenya itu lebih terasa di tengah masyarakat winong. Dan itu sangat direspon oleh PLTU hanya saja PLTU harapanya tidak memberi ikan tapi memberi pancing pada masyarakat seperti ternak sapi dan yang baru ini peternak ayam dan itu nanti bisa dikembangkan maupun pembinaan-pembinaan kelompok”, ungkapnya.
#Yos