Kekerasan Terhadap Wartawan Terjadi Lagi Di Tangerang

Tangerang,Citranewsindonesia – Kasus kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi, kali ini kasus tersebut terjadi di Kabupaten Tangerang. Ironisnya kekerasan terhadap wartawan tersebut dilakukan oleh oknum Guru Honor di salah satu Sekolah Negeri Dasar Bencongan Indah, Jl. Kampung Dadap RT 002/003 Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua terjadi pada  Sabtu, 10 November 2018 siang.

Kejadian yang tak sepatutnya dilakukan oleh seorang oknum guru diduga lantaran menilai tidak ada sopan santun saat dua Awak Media Radarnusantara dan Media Reformasi berkunjung kesekolah ingin menanyakan terkait pembangunan penambahan ruang kelas sekolah, ke Kepala Sekolah Engkus Kusmayadi, S.Pd., serta pelaksana pembangunan.

Mansyur dari Media Radarnusantara korban penganiayaan yang dilakukan oknum guru honor itu menuturkan, saat dirinya hendak keruangan guru dengan kondisi sedang di rehab mencoba menanyakan kepala sekolah ke salah satu guru yang diketahui bernama Faradiba Fachrul pengajar kurikulum mata pelajaran bahasa inggris.

“Saat saya mau masuk ada guru itu, terus saya bertanya ke beliau permisi bu ada bapak kepala sekolahnh.??? terus dia jawab ‘Ada pak tuh’ (dengan nada cetus), saya jawab lagi yaudah bu kalo ada mah gak enak ganggu,” kata Mansyur yang menunggu diluar ruangan guru.

BACA JUGA :  Hadapi Pilpres, Arhanud 1/1 Kostrad Gelar Latihan Gabungan

Mansyur menambahkan saat ia dengan rekannya Alamin dari Media Reformasi menghampiri pegawai proyek yang saat itu sedang bekerja menanyakan perihal sumber anggaran serta papan proyek yang tak terpasang di proyek pembangunan. Dan tak lama Kepala Sekolah keluar dari ruangannya dan saat itu pun langsung menghampiri serta menyalaminya.

“Selesai saya ngobrol dengan kepala sekolah menanyakan proyek disekolah, saya pamit ingin pulang dan kepala sekolah pun langsung masuk ke ruangannya, tak lama berselang tiba-tiba ibu guru itu negur saya dengan berkata ‘lain kali kalo datang ke sekolah yang sopan mas salaman sama semua guru-guru,” hal senada menirukan yang diucapkan oleh oknum guru itu.

Sesudah mendengarkan lontaran ucapan seorang oknum guru tersebut, Mansyur yang menjadi korban penganiayaan langsung meminta maaf bila memang dirinya ada kesalahan.

“Saya minta maaf ke beliau kalo memang saya salah, tapi tetap aja ibu itu ngomong terus dan tiba-tiba menyerang saya berulang-ulang,” paparnya.

Momen kekerasan tersebut berhasil diabadikan dan sempat sejumlah guru mencoba memaksa dan berusaha merampas alat kerjanya, seperti HP dan kamera. Namun, tak hanya itu saja satu unit sepeda motor milik rekannya tak luput jadi pelampiasan emosinya.

BACA JUGA :  Dukung Keterbukaan Informasi Publik, Tabrani Paparkan Inovasi PPID Tangsel di Hadapan Komisi Informasi Banten

Mirisnya dalam video berdurasi sekitar 1 menit ada ucapan yang tak sepantasnya seorang guru melontarkan dengan perkataan yang melukai perasaan insan wartawan dengan memanggil semua muridnya sehingga keluar kelas.

“Dia manggil-manggil muridnya terus ngomong ‘hai anak-anak jangan dicontoh ya…makan uang haram’ dan tak berselang lama saya ingin pergi ibu itu menyerang lagi dan menjatuhkan motor rekan saya untung batu yang dilempar si ibu tidak kena saya,” tukasnya saat memberikan keterangan di Polsek Kelapa Dua, Senin (12/11/2018).

Akibat kejadian tersebut Mansyur dari Wartawan Media Radarnusantara mengalami luka cakar dibagian leher. Dan telah melaporkan kejadian itu kepihak kepolisian wilayah hukum Polsek Kelapa Dua Polres Tangerang Selatan dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengetahui motif pemicu kemarahan dari oknum guru tersebut.

(nur)

Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *