TANGSEL,Citranewsindonesia– Dua tahun sudah, Komunitas Persahabatan Enjoy dan Asiik (PE’A), menyelenggarakan Hari Ulang Tahun yang kedua, di kawasan Taman Wisata Tandon Ciater (22/4). Komunitas ini terbentuk atas dasar kebersamaan dan visi dan misi sesama anggotanya. Hal yang menjadi tolak ukur dalam penyelenggaraan ini berhasil mengumpulkan dana dari berbagai kalangan, tanpa menyodorkan proposal yang seperti biasanya dilakukan.
Komunitas yang selama ini terjalin, melalui sosial media facebook, mejadi pusat perhatian dan tentu saja, semakin banyak angotanya. Atas dasar kebersamaan untuk tetap menjalin tali silaturahmi, dari berbagai lintas kemasyarakatan, tanpa ada nya halangan suku dan ras, tidak menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan positif.
Dari rangkaian acara yang digelar, turut hadir Organisasi kemasyraktan Pemuda Pancasila (PP), Komunitas MM, BAMUS TANGSEL, dan yang lainnya. Dukungan moril, yang diberikan ini menambah nuasa yang berbeda bahwa kebersaman dalam berbagi kepada anak yatim, adalah hal yang menjadi pemersatu, dari organisasi dan komunitas dalam rangkaian acara HUT Komunitas PEA.
Dalam rangkaian acara seremonial tersebut, di awali ketua Komunitas PE’A Boy Nurdin, kemudian sambutan Ade Tri mewakili dari lingkuangan Ciater dan perwakilan dari Pemuda Pancasila (PP), dan terakhir oleh Ketua Bamus Tangsel, Julham Firdaus.
“Betapa anak-anak yatim ini, butuh sekali kepedulian dan kasih sayang kita. Untuk kedua kalinya di tempat yang sama, kita mengulang sejarah yang sama, kita menyantuni anak-anak yatim kita, dari RW 01 samapi dengan RW 04 wilayah Ciater Barat.” Ujar ketua PEA Boy Nurdin
Memang perlu diacungkan jempol, bahwa dengan mudahnya pencarian dana santunan tersebut, tidak terseok-seok, tentu ini dilakukan dengan Ridho Allah, dengan kemauan dan niat yang tulus, ditegaskan oleh ketua PEA.
Bahwa acara yang dilakukan secara berkesinambungan tentu menjadi program kerja tahunan, bahwa kegiatan ini membawa dampak untuk memajukan anak yatim sebagai generasi bangsa, serta generasi Agama yang akan membela tanah dan airnya kedepan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Pesan yang disampaikan tentu menjadi tolak ukur bagi pemerintah daerah, untuk mendapatkan perhatian lebih kepada anak yatim, tentu ini sudah tersirat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1960 Tentang Pemberian Tunjangan kepada Janda dan Anak Yatim/Yatim Piatu. Terlebih lagi Negara melalui amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 memastikan bahwa “Fakir Miskin dan anak-anak terlantar dipelihara Negara”.
Argumentasinya, bahwa dalam dunia nyata tidak semua manusia dilahirkan dalam kondisi beruntung. Di tengah masyarakat saat ini, pun tidak sedikit kaum yang kurang mampu yang tidak berdaya dalam menghadapi masalah kehidupan. Kesempatan kaum kurang mampu untuk berusaha sangat terbatas. Sehingga akses terhadap kehidupan dan pendidikan yang layakpun, sulit diperoleh.
Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak mengungkapkan bahwa setiap anak mempunyai hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan hak berpartisipasi dalam hal-hal yang menyangkut diri dan masa depannya. Dengan demikian, anak-anak yatim piatu mempunyai hak untuk mendapatkan pemeliharaan pendidikan serta perlindungan bagi kelangsungan hidupnya.
Anak yatim belum spesifik diatur dalam konstitusi. Memperjuangkan anak yatim masuk dalam UU adalah hal mendesak. Memaksa negara untuk memajukan taraf hidup anak yatim. Negara hanya mengatur mengenai anak balita terlantar, anak jalanan, serta anak terlantar.
Hal tidak kalah pentingnya di sela-sela acara terebut, adalah lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, yang berkenaan dengan yatim serta pembacaan puisi yang disampaikan oleh ananda akbar, keheningan dan air mata tidak terasa tertumpah bagi yang mendengarkan.
“Kedepannya Insya Alah Tahun depan, kalau ini kan skupnya kecil, tingkat kelurahan, kedepannya insya Allah skupnya yang lebih besar, tangsel yang kita incar, kampong kita, rumah kita, sehingga anak-anak yatim kita ini sejahtera”, pungkas Boy Nurdin.
Momentum santunan 100 yatim, dengan berbagi kebahagiaan, amanah yang diberikan oleh para donatur, tentu hal yang harus di sampaikan kepada mereka para anak yatim dan menjadi amal ibadahnya.
(Tini)