Menurutnya acara retret wanita PGLII ini adalah acara rutin yang dilakukan tiap tahun dan sudah empat tahun berjalan.Dan khusus acara retret tahun 2016 ini,juga dilakukan kegiatan Gathering bersama-sama sembari para wanita anggota PGLII tersebut mendapatkan pengajaran, bagaimana mereka melayani suami dan banyak orang yang dapat berdampak luas bagi masyarakat banyak.
“Wanita boleh menjadi apa saja dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,akan tetapi ketika dalam lingkungan keluarga fungsi dan kodratnya wanita adalah tetap sebagai pelengkap dan pendamping sang suami.Apapun pekerjaan dan profesinya,suami adalah imam,raja dan Nabi dalam keluarga yang harus dihormati oleh seorang istri,” tandasnya.
Jane Kandou juga mengingatkan kepada para wanita untuk dapat memberi contoh dan teladan bagi orang lain.Sebagai contoh Jane Kandou memberi ilustrasi bagaimana Kota Tangsel yang merupakan kota yang maju,modern dan ramai oleh berbagai macam hiruk pikuk kehidupan masyarakat ini,dipimpin oleh seorang wanita yang bernama ibu Airin Rachmi Diany.
“Kita lihat walaupun ibu Airin adalah seorang walikota,tetapi dia tidak pernah melupakan kodratnya sebagai seorang wanita yang membantu suaminya mengurus keluarganya dan juga melayani banyak masyarakat di kota Tangsel yang dipimpinnya.Itulah contoh wanita Indonesia yang baik,yang tidak melupakan kodratnya membantu laki-laki dalam hal ini membantu suami dalam keluarga,” pungkasnya.(BTL)