Mendagri : Perkuat NKRI, Kebhinekaan adalah Harga Mati

Mendagri : Perkuat NKRI, Kebhinekaan adalah Harga Mati

JAKARTA,CitranewsIndonesia – Menteri Dalam Negeri (Tjahjo Kumolo) mengimbau untuk
kembali mengikat kebhinekaan, membangun komunikasi, serta memperkuat dan
memperkokoh kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tanpa
memandang suku, agama, dan ras antar golongan (SARA).
“Bicara
masalah Indonesia seharusnya sudah tidak perlu lagi mempersalahkan
Bhinneka Tunggal Ika. Lebih dari 17 ribu pulau, lebih dari 13 ribu suku,
banyak agama dan keyakinan. Bhinneka Tunggal Ika ini harga mati, inilah
yang namanya negara kesatuan RI,” ungkap Tjahjo dalam seminar bertajuk
Merangkai Indonesia dalam Kebhinnekaan di Universitas Negeri Jakarta,
Jakarta Timur, Senin (19/12).
Mnedagri mengatakan bahwa yang
namanya pancasila bagi NKRI adalah harga mati. Dia lalu mengungkapkan
tiga permasalahan yang masih dihadapi Indonesia setelah 71 tahun
merdeka. Pertama, permasalahan internal atau dalam negeri yaitu sandang,
pangan, dan papan.
“Masalah perumahan, belum bisa dimiliki oleh
seluruh warga negara Indonesia. Soal pangan, kita negara yang kaya,
negara agraris, negara maritim, tetapi 99 persen misalnya garam, jagung,
kita masih mengandalkan dari negara lain,” papar Tjahjo.
Terkait dengan masalah pembangunan, pemerintah telah mencoba membuka kembali permasalahan yang ada demi mempercepat pembangunan.
“Dalam
mempercepat pembangunan, pemerintah mencermati kembali masalah-maslaah
yang berkaitan dengan kemiskinan, ketimpangan sosial, serta menyangkut
lapangan pekerjaan dan masalah pengangguran,” kata Tjahjo.
Dengan
Nawacita, pemerintah berupaya terus menerus mengurangi ketiga hal
tersebut.Tjahjo selanjutnya juga menyebutkan permasalahan lain seperti 
terorisme dan radikalisme, narkoba, dan korupsi.
“Terkait narkoba,
per hari ada 50 orang meninggal dunia, pada tingkat RT maupun RW masih
terapatnya pesta miras,shabu, dan ini tanpa mengenal strata pelkerjaan
maupun golongan,” tutup Tjahjo.
Sumber :Humas Puspen Kemendagri
Facebook Comments
DKI JAKARTA NASIONAL NEWS