CAHASI: Metode Sederhana Tumbuhkan Kemampuan Menulis Siswa

CAHASI: Metode Sederhana Tumbuhkan Kemampuan Menulis Siswa

Maros,CitranewsIndonesia– Sulawesi Selatan –
Salah seorang guru kelas IV SDN 178 Inpres Bontoa, Maros, Ibu Badaria,
tahu cara membuat siswanya menjadi terbiasa menulis. Ia menggunakan
metode sederhana yang disebut dengan metode
Cahasi (Catatan Harian Siswa). Metode ini menurutnya efektif untuk
tingkatkan kemampuan siswa menulis. “Tulisan siswa saya saat ini
panjang-panjang, lebih kaya kosa kata dan lebih sistematis,” ujarnya.
               
 Untuk
menerapkan metode Cahasi ini, bu Badaria terlebih dahulu menjelaskan dan
memberi contoh. Siswa bisa menuliskan apa saja mengenai kegiatan hari
itu, misalnya mandi, sikat gigi, membantu menyapu
rumah, berangkat ke sekolah dan seterusnya.  Tidak perlu aturan ketat,
yang penting mengalir saja. “Biarkan mereka menulis secara bebas. Tidak
perlu banyak berpikir, yang penting tuangkan saja,” ujar Badria (17
November 2016).
                
Setelah
mendapatkan penjelasan, para siswa diminta masing-masing membuat judul
tersendiri. Judul tersebut menjadi acuan tulisan yang disusun siswa
selama satu minggu. Tiap harinya selama satu minggu
tersebut, mereka harus menulis kegiatan yang berbeda dari hari
sebelumnya. Misalnya kalau kemarin menulis kegiatan mandi sebelum
berangkat sekolah, besoknya tentang kegiatan di sekolah, besoknya lagi
menceritakan bagaimana membantu mencuci piring dan sebagainya.
Setiap selesai satu tulisan di hari itu, tugas dikumpulkan pada sebuah
boks di kelas. 
Waktu menulisnya terserah siswa, bisa di sekolah, bisa di
rumah. Panjang pendeknya juga dibiarkan sesuai keinginan siswa. Namun
siswa tidak boleh minta bantuan kepada siapapun
untuk menuliskannya. Setelah satu minggu terkumpul, siswa  merangkaikan
kalimat-kalimat yang telah ditulisnya selama satu minggu tersebut.
Menyusunnya menjadi satu kesatuan tulisan. Kegiatan Ini dilakukan pada
saat jam tambahan membaca yang diadakan tiap hari
Sabtu.
 Untuk
memastikan bahwa setiap siswa menulis dengan baik berdasarkan kaidah
penulisan,  bu Badaria  mendampingi setiap siswa mengenalkan kata
sambung, menghilangkan kata-kata berulang dan sebagainya.
“Saya mendampingi satu persatu, dan juga memberi contoh di depan. Namun
saya juga menghindari terlalu kritis mengoreksi tulisan siswa, karena
dapat menyurutkan semangat dan motivasi siswa dalam menulis,” ujarnya.
BACA JUGA :   Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Bamsoet Akan Gelar Turnamen Catur Piala Ketua MPR RI
Setelah
selesai merangkai, siswa diminta menceritakan kembali di hadapan
teman-temannya. “Supaya ketrampilan komunikasi siswa dan kepercayaan
dirinya juga meningkat,” ujarnya. Tulisan yang terbaik
dan presentasi terbaik mendapatkan hadiah dari bu Badaria.
Pada
minggu-minggu berikutnya, isi catatan harian ini bervariasi. Misalnya
tentang macam-macam binatang peliharaan. Hari ini bisa menulis tentang
kucing, besoknya ayam dan seterusnya. Minggu berikutnya
temanya diganti tentang tumbuhan, atau alat-alat masak di rumah. Apa
saja yang bisa mereka amati dari dekat dan mudah dituliskan.
                
Pada
awal metode ini diterapkan, siswa cuma mampu menulis pendek-pendek saja
bahkan tidak sampai satu halaman, lama kelamaaan setelah beberapa bulan
diadakan, tulisannya berkembang dengan baik.
“Bahkan dalam beberapa hari saja, kini mereka sudah mampu menulis
sampai 3-4 halaman, dengan kosa kata yang lebih bervariasi,” ujar
Badaria.
Menurut
Halimah, Dosen UIN Alauddin Makassar, inovasi-inovasi cara efektif
membuat siswa semenjak dini memiliki ketrampilan menulis adalah hal yang
sangat urgen. “Banyak mahasiswa saya, saya dapatkan
tidak bisa menulis dan tugasnya hanya hasil kopi paste dari internet. 
Hal Ini saya yakin karena semenjak sekolah dasar, mereka  tidak dilatih
dan dibiasakan menulis secara teratur dan sistematis. Akhirnya
tugas-tugas mereka dalam bentuk skripsi, esai dan sebagainya,
tulisannya tidak fokus, tidak nyambung dan sering melebar kemana-mana,
menyulitkan kami untuk mengoreksinya ,” ujar salah satu fasilitator
USAID PRIORITAS ini.           
BACA JUGA :   Crossing Saluran Tandon Nusa Loka Dengan target pengerjaan
Menurut
Jamaruddin, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sulawesi Selatan,
metode ini perlu ditiru oleh pengajar lain. “Praktik ini sederhana tapi
efektif. Kegiatan menulis dan menceritakan kembali
tulisan ini mampu meningkatkan ketrampilan komunikasi siswa yang amat
berguna untuk menunjang masa depannya, “ujarnya (*)
Facebook Comments
5
NEWS PENDIDIKAN