
Oknum Guru SDN 02 Perigi kecamatan Pondok Aren mengusir dua awak media televisi.
Insiden pengusiran berawal saat media hendak melakukan tugas jurnalistik
meliput tentang peredaran buku Lembar Kerja Siswa (LKS) yang bermaterikan “Narkoba”
di sekolah tersebut. Rabu (26/10/2016)
Kedua awak
media televisi Nasional tersebut yang telah mendapat perlakukan tidak etis dari
oknum guru meraka adalah Milhan Wahyudi dan Ahmad Baihaqi. Sedangkan dari oknum guru
yang telah melarang media untuk melakukan peliputan diketahui berinisial MS
(49).
media televisi Nasional tersebut yang telah mendapat perlakukan tidak etis dari
oknum guru meraka adalah Milhan Wahyudi dan Ahmad Baihaqi. Sedangkan dari oknum guru
yang telah melarang media untuk melakukan peliputan diketahui berinisial MS
(49).
Menurut
Ahmad Baihaqi saya sudah datang kesekolah dengan cara baik-baik, bahkan
meminta ijin untuk meliput dan menunjukan Identitas. Tapi sebaliknya oknum guru
tersebut malah melarang dengan cara kasar,” Ungkap Baihaqi
Ahmad Baihaqi saya sudah datang kesekolah dengan cara baik-baik, bahkan
meminta ijin untuk meliput dan menunjukan Identitas. Tapi sebaliknya oknum guru
tersebut malah melarang dengan cara kasar,” Ungkap Baihaqi
Bukan hanya melakukan pengusiran, Oknum MS juga secara terang-terangan telah
menghina kami sebagai media dengan cara melemparkan amplop yang diduga
berisikan uang. Tambahnya.
menghina kami sebagai media dengan cara melemparkan amplop yang diduga
berisikan uang. Tambahnya.
Dari kejadian ini, kedua awak media tersebut sangat merasa terhina dan akan melaporkan kejadian ini kepada pihak yang terkait. Sedangkan amplop yang telah dilempar oleh oknum guru tersebut akan dijadikan sebagai barang bukti.
Selain itu, menurut Sigit salah satu Guru di SDN Perigi 02 mengakui, bahwa
menang MS memiliki sifat yang sangat
temperamental. Kami mohon maklum saja ya mas, memang MS kerap bersikap seperti
itu. Jelas Sigit
Seperti diketahui, bahwa kasus ini bermula dari temuan adanya buku LKS
bermaterikan “Narkoba” yang marak beredar di sejumlah SD di Kota
Tangsel. (Dede Richal/KB6)
bermaterikan “Narkoba” yang marak beredar di sejumlah SD di Kota
Tangsel. (Dede Richal/KB6)
Facebook Comments