
Tangsel,citranewsindonesia,— Gedung Panin Bintaro yang sudah berdiri selama 21 tahun tak kunjung roboh, setelah sebelumnya gedung ini di targetkan akan roboh dalam waktu satu hari, pada tanggal 14 ternyata masih terlihat kokoh sampai hari ini, sistem menaruh beban bagian atap di duga tidak sesuai standart pekerjaan.
Hal ini di sampaikan oleh Yonnoviar. SH, salah satu pemilik kantor yang berada di sekitar gedung Panin tersebut mengatakan “Ya kita kan sama-sama tahu jika target perubuhan dari Kontraktor itu hanya satu hari, awalnya saya tidak mengetahui kalau mereka memakai sistem menaruh beban, apa sistem menaruh beban ini sudah di sesuaikan dengan gedung yang akan di robohkan, jika memang hal ini sesuai, lalu mengapa gedung tak kunjung roboh, saya melihat Dengan tidak profesionalnya kontraktor dalam perobohan gedung Panin Bintaro, saya dan masyarakat sangat terganggu dengan kemacetan yang sangat parah dari awal rencana perobohan gedung tersebut sampai hari ini,
Saya rasa kontraktor yang menangani perobohan gedung ini belum paham tentang cara perobohan gedung, Sampai Walikota serta pejabat daerah turut hadir pada saat awal perencanaan perobohan artinya kan mereka berharap apa yang di katakan kontraktor dapat terlaksana, jika saya lihat, ini jelas ini ketidak propesionalnya si Pelaksana Perobohan gedung, menurut saya malah lebih profesional madura,” ujar Yonnoviar.
Di tempat terpisah Eko Lilik Soekoco sebagai Warga sekitar gedung Panin mengatakan hal yang sama “Ya saya jelas terganggu dengan Perobohan gedung yang tak sesuai dengan jadwal yang di Agendakan, Seharusnya kontraktor yang melaksanakan perobohan sudah memperhitungkan, seberapa kekuatan gedung yang akan di robohkan, coba lihat, kemacetan parah di sini, banyaknya arus lalulintas yang di alihkan, apa itu tak merugikan masyarakat sekitar,” Ujar Eko, Kamis (20/10/2016).
Sementara itu, Manager Project PT Wahana Infonusa, Ari Yudhanto menjelaskan Prinsip metode overloading yaitu memberikan beban berlebih pada struktur agar peruntuhan gedung panin Bintaro dapat di kontrol dengan baik.
“Beban Berlebih diletakan di lantai teratas bangunan jika sudah melebihi kapasitas struktur akan runtuh dan menimpa lantai di bawahnya, dan seterusnya hingga gedung di bawahnya atau terjadi efek domino” terangnya di Gedung Emerland Bintaro saat melakukan Konprensi Pers ,Selasa (18 /10) lalu.
Lanjutnya untuk mempercepat peruntuhan di berikan perlemahan pada 3 lantai di bawah atap dengan memberikan bahan kimia khusus (non explosive demolition agent),beban berlebih yang di berikan adalah menggunakan beban pasir pada karung Jumbo bag ,dipredisikan beban hingga 355-400 ton atau 2,5 ton/m2 hingga 2.8 ton/m2 untuk meruntuhkan struktur dan untuk beban pamungkas adalah penjatuhan Crown Core Wall dan Wrecking ball” imbuhnya pada wartawan.
Ia juga mengatakan Agar tidak mengganggu Aktifitas masyarakat kegiatan peruntuhan hanya di lakukan pada malam hari yaitu pada pukul 22.00-05.00 Wib dan sepanjang hari Sabtu – minggu saja.
Kegiatan Peruntuhan di mulai sejak tanggal 14 oktober 2016 dengan kecepatan pemberian beban adalah 10 ton per jam dan untuk menjaga keamanan saat mencapai kapasitas beban umum150 ton.
“Setelah dilakukan penambahan pembebanan 150 ton gedung masih memiliki struktur dan kekuatan yang besar hingga dilakukan penambahan pembebanan hingga 400 ton hingga dipredisikan gedung akan runtuh pada angka ini jatuh pada tanggal 22 oktober 2016 sabtu malam namun jika belum runtuh akan terus di berikan Pembebanan hingga adanya pergerakan yang signifikan” pungkasnya. (Aryo)
Facebook Comments