
Ketua Umum DPP APKLI Dr. Ali Mahsun M. Biomed mengatakan, untuk mempercepat grilya PKL ditiap wilayah dan kebetulan pada hari ini PKL Pasar Ciputat yang jumlahnya mencapai 1.200 PKL lebih akan diberikan instrument seperti pemberdayaan. Nantinya seluruh PKL akan diberikan akses pembiayaan usaha tanpa jaminan atau kredit tanpa agunan seperti KUR, Mikro maksimal 25 juta dan kur ritail maksimal 500 juta tapi dengan aginan minimal 50 %. Program percepatan grilya yang tujuannya mepercepat ekonomi diseluruh Indonesia,” paparnya.
Ali juga menjelaskan, program grilya adalah program yang special dengan menggunakan Grameen Bank yang nantinya PKL diberikan modal pembiayaan usaha dan Aplki juga akan melakukan pendampingan kepada seluruh PKL, dengan cara di kelompokan pada setiap kelompok minimal 5 pedagang maksimal 20 pedagang.
“Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) melakukan pendampingan agar PKL dapat meningkatkan perporma manegemen mereka supaya lapak usahanya ini unggul dan mampu bersaing dengan pasar modern, program percepatan grilya berlangsung di semua wilayah Indonesia dan target diakhir sebanyak 4 pedagang yang pemantauannya dilakukan sejak bulan Januari 2016 sampai sekarang”.

“APKLI mengajak Pemkot Tangsel untuk dapat bersama jadi kita bersama menata pedagang kaki lima, dibina dan dipemberdayakan. Apabila ada kebutuhan rieal, dengan cara menyediakan tempat strategis terlebih dahulu sebelum dipindahkan. Karena mereka para PKL ini di jamin mereka dapat tertib, taat pajak, disiplin dan bisa ditata,” ungkapnya.
Sedang mengupayakan semua serba mudah untuk PKL, karena dari perbankan yang menjadi mitra kerjanya pedagang ini sudah sepakat bahwa persyarakat administrasi dipermudah. Apabila nantinya PKL dipersulit, program dari perkreditan usaha mikro itu hanya kedok belaka yang mana rakyat tidak pernah menikmati,” tegasnya.
harapan saya kepada Walikota Tangsel bisa menerapkan pepres 125 tahun 2012 tentang penataan PKL dan juga ada perda tentang PKL yang menjadi landasan hukum, yang mana Tangsel ini kedepan akan menjadi kota wisata yang mana sangat identik dengan pedagang kaki lima. Oleh karena itu APLKI meminta hubungan harmonis antara pemerintah dan pedagang itu bisa dijalin dan kita duduk satu meja,” pungkasnya (Dede Richal)
Facebook Comments