Esekusi Pedagang Kaki Lima Pasar Ciputat Diwarnai Tangisan

Tangsel,citranewsindonesia.com,— Ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memadati trotoar hingga badan jalan di sepanjang Jalan Aria Putra hingga Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) ditertibkan petugas.
Pasar Ciputat yang beberapa lalu di serahkan kepada pemerintah Kota Tangerang Selatan, Kini mulai di tertibkan, di samping bahu jalan yang seringkali menyebabkan kemacetan, Pasar ciputat juga di bilang kumuh. upaya bongkar paksapun di lakukan oleh aparat Gabungan yang terdiri dari Satpol PP Tangsel, TNI,  Kepolisian dan juga DKPP Kota Tangerang Selatan.
Menurut Kasatpol PP Tangsel Azhar syamun menuturkan kepada citranewsindonesia.com “Kami sudah menyurati sebelumnya, pedagang saja yang tak pernah menghiraukan himbauan dari kami, bahkan kami menyurati hingga tiga kali dan inj kan bahu jalan Fasos Fasum, penggunaan jalan sebagai tempat berdagang selalu membuat kemacetan di jalan ini,” Ujarnya. Senin, (30/05/2016)
“Jika masih tetap ada pedagang yang membandel dan besoknya kembali membangun lapaknya maka kami akan melakukan tindakan tindakan pembersihan.”
Ditempat yang sama Camat Ciputat H.Andi  Patabay mengatakan kegiatan ini adalah penertiban pasar Ciputat yang selama ini banyak menjadi keluhan masyarakat,  selain banyak menumpuknya sampah dan penggunaan bahu jalan ,sedangkan itu bukanlah tempat untuk berjualan. Tegasnya
“Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan sudah dekatnya bulan Ramadhan penertiban ini memang harus di laksanakan, penggunaan bahu jalan di sekeliling pasar tidak hanya membuat kumuh, sedangkan tempat untuk berdagang sudah disiapkan di dalam,  sehingga lebih terciptanya keindahan yang terlihat dipasar ciputat, jika ada yang keberatan kami sudah memberikan tiga kali surat pemberitahuan dan himbauan bukan hanya itu saja kami juga sudah mensosialisasikannya pada para pedagang,”
Sedangkan menurut Indah (38) salah satu Pedagang mengatakan Saya tidak pernah mendapatkan pemberitahuan sebelumnya dari pemerintah ataupun kecamatan tentang akan adanya penertiban, yang saya tau memang ada surat himbauan,tetapi bukan untuk emperan ini, saya membayar kok perbulanya, kalau memang saya tau akan adanya penertiban ini, pasti saya gak belanja, keadaan saya sedang hamil gini,di tambah lagi sebentar lagi bulan Ramadhan, mau saya jual ke mana barang dagangan saya ini. Keluhnya

Saya berharap kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan bisa lebih bijaksana dan memberikan saya lahan untuk berdagang kembali, tolong di catat, tangisan kami ini bukanlah karna rasa kecewa kami, tapi kami punya keluarga yang butuh makan setiap harinya”, keluh indah sambil menangis.(Aryo/Dede Richal)
Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *