Bireun, Citra Indonesianews– Kecamatan Jeumpa dan dusun Befak Kecamatan Juli
Kabupaten Bireun memiliki jembatan penghubung antara dua Kecamatan yang
terletak di desa Sirong.
Kabupaten Bireun memiliki jembatan penghubung antara dua Kecamatan yang
terletak di desa Sirong.
Jembatan tersebut sudah mulai sangat lapuk dan tampak
di beberapa titik leger kayunya ada yang patah sehingga mengakibatkan hasil
panen petani harus di angkut dengan menggunakan kereta kosong karena tidak bisa
di angkut dengan menggunakan mobil angkutan L 300. Rabu (22/4).
di beberapa titik leger kayunya ada yang patah sehingga mengakibatkan hasil
panen petani harus di angkut dengan menggunakan kereta kosong karena tidak bisa
di angkut dengan menggunakan mobil angkutan L 300. Rabu (22/4).
Informasi Citra Indonesianews, salah seorang warga dusun Befak tersebut Ibrahim
(57) mengatakan,” Kami sangat kewalahan saat membawakan hasil pertanian kami.
Karena semenjak 5 bulan yang lalu leger kayu penahan jembatan di bagian bawah
sudah mulai patah sehingga mobil L300 saja tidak bisa lagi melewati jembatan
tersebut. Dan kami juga terpaksa membawa berbagai hasil panen kami dengan
menggunakan kereta sorong.” Katanya.
(57) mengatakan,” Kami sangat kewalahan saat membawakan hasil pertanian kami.
Karena semenjak 5 bulan yang lalu leger kayu penahan jembatan di bagian bawah
sudah mulai patah sehingga mobil L300 saja tidak bisa lagi melewati jembatan
tersebut. Dan kami juga terpaksa membawa berbagai hasil panen kami dengan
menggunakan kereta sorong.” Katanya.
Selain dari pada itu, hasil panen di kawasan pedesaan itu sangat banyak
seperti kelapa, kemiri, kates, kakau, pala, pisang dan kacang tanah yang bisa
mengahsilkan hasil berton-ton tiap minggunya. Bahkan, jembatan tersebut juga
banyak di lintasi oleh para warga, anak-anak sekolah dasar serta juga dari guru
yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 12 Kecamatan Juli Bireun.
seperti kelapa, kemiri, kates, kakau, pala, pisang dan kacang tanah yang bisa
mengahsilkan hasil berton-ton tiap minggunya. Bahkan, jembatan tersebut juga
banyak di lintasi oleh para warga, anak-anak sekolah dasar serta juga dari guru
yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 12 Kecamatan Juli Bireun.
Ia juga menambahkan,”Jika jembatan ini tidak segera di rehap atau di bangun
jembatan permanen sungguh sangat di sayangkan jika di biarkan kerusakan ini
berlarut-larut di karenakan akan membahayakan pelintas jembatan tersebut sebab
sungai yang menyeberangi jembatan ini airnya selalu mengalir deras.” Jelasnya.
jembatan permanen sungguh sangat di sayangkan jika di biarkan kerusakan ini
berlarut-larut di karenakan akan membahayakan pelintas jembatan tersebut sebab
sungai yang menyeberangi jembatan ini airnya selalu mengalir deras.” Jelasnya.
Dari kondisinya yang sangat memprihatinkan, jembatan gantung ini di bangun
pada tahun 1983 dengan ukuran panjang 130 m serta panjang 250 cm dan sudah di
rehap beberapa kali. Terakhir kali di lakukan pengrehapan pada tahun 2012,
namun dengan masa waktu yang masih belum lama ini jembatan gantung tersebut
sudah tidak bisa di lintasi mobil lagi meskipun mobil membawa beban barang
sekalipun. (Tu2t).
pada tahun 1983 dengan ukuran panjang 130 m serta panjang 250 cm dan sudah di
rehap beberapa kali. Terakhir kali di lakukan pengrehapan pada tahun 2012,
namun dengan masa waktu yang masih belum lama ini jembatan gantung tersebut
sudah tidak bisa di lintasi mobil lagi meskipun mobil membawa beban barang
sekalipun. (Tu2t).
Facebook Comments
UKW 2018