Tangsel,citranewsindonesia,— DewanPimpinan Daerah Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (DPD APKLI) Tangsel
segera merealisasikan Kredit Tanpa Agunan (KTA) bagi para pedagang kaki lima
(PKL) di Tangerang Selatan agar modal dan daya saing usaha anggota terdongkrak.
Sudah saatnya PKL diberi kesempatan akses kredit modal usaha. Sebagai tulang
punggung ekonomi bangsa diskriminasi dan ketidakadilan atas akses kredit modal
usaha terhadap PKL harus segera dihentikan, tegas Ketua DPD APKLI Tangerang
Selatan, Desman Ariando, S.Pd seusai acara sosialisasi akses permodalan usaha
mikro dengan Bank Artha Graha di kantor Pusat DPP APKLI, di Jakarta, (11/8).
Perwakilan Bank Artha Graha, Anna Veronika, S.Kom, M.Si menerangkan bahwa Bank Artha Graha merupakan salah satu Bank yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menyalurkan program KUR. Diharapkan kerjasama dengan APKLI ini dapat lebih mendorong para pelaku usaha mikro perkotaan di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan lebih maju dan dapat bersaing dengan ritel modern. Jelasnya.
Menurut Ketua DPD APKLI Kredit Tanpa Agunan bagi PKL ini akan
menggunakan modifikasi Grameen Bank dan akan dilakukan dengan pola
selected dan tanggung renteng, berbasis komunitas (paguyuban) dan pendampingan.
Langkah ini adalah keharusan dalam upaya dongkrak akses modal dan daya saing
usaha PKL ditengah dahsyatnya arus ekonomi kapitalis dan liberalis yang saat
ini telah jadi Rajai Ekonomi Indonesia. Ungkapnya
menggunakan modifikasi Grameen Bank dan akan dilakukan dengan pola
selected dan tanggung renteng, berbasis komunitas (paguyuban) dan pendampingan.
Langkah ini adalah keharusan dalam upaya dongkrak akses modal dan daya saing
usaha PKL ditengah dahsyatnya arus ekonomi kapitalis dan liberalis yang saat
ini telah jadi Rajai Ekonomi Indonesia. Ungkapnya
“Sungguh
ironi, sejak Indonesia merdeka, PKL sulit akses modal usaha akibat kebijakan
diskriminatif pemerintah. Dengan dalih unbankable, unreliable, tak miliki
agunan kredit dan hambatan administrasi PKL selalu dipersulit mengakses kredit
modal usaha. Kenyataan ini harus diakhiri dengan mencari pihak ketiga sebagai
bapak asuh agar permasalahan ini dapat diakhiri,” terang Desman lebih
jauh. Kepada Citranewsindonesia.com Jumat (12/08/2016) saat dikonfirmasi
ironi, sejak Indonesia merdeka, PKL sulit akses modal usaha akibat kebijakan
diskriminatif pemerintah. Dengan dalih unbankable, unreliable, tak miliki
agunan kredit dan hambatan administrasi PKL selalu dipersulit mengakses kredit
modal usaha. Kenyataan ini harus diakhiri dengan mencari pihak ketiga sebagai
bapak asuh agar permasalahan ini dapat diakhiri,” terang Desman lebih
jauh. Kepada Citranewsindonesia.com Jumat (12/08/2016) saat dikonfirmasi
Menyambut kerjasama ini DPD APKLI
Tangsel akan memperkuat barisan dengan melakukan pendampingan dan sosialisasi
kepada paguyuban-paguyuban PKL di Tangerang selatan. Diharapkan akses perbankan
yang akan dijalankan ini akan dapat diakses lebih dari 1000 PKL sampai ada
akhir tahun 2016, tutup Desman.
Tangsel akan memperkuat barisan dengan melakukan pendampingan dan sosialisasi
kepada paguyuban-paguyuban PKL di Tangerang selatan. Diharapkan akses perbankan
yang akan dijalankan ini akan dapat diakses lebih dari 1000 PKL sampai ada
akhir tahun 2016, tutup Desman.
Facebook Comments
