Stunting Part II : Air Tanah Terkontaminasi Limbah Mengakibatkan Stunting

Stunting Part II : Air Tanah Terkontaminasi Limbah Mengakibatkan Stunting

TANGSEL | citranewsindonesia.com — Akibat dari air tanah yang rusak dan terkontaminasi oleh limbah, maka banyak sekali tanaman yang kekurangan nutrisi. Pencemaran tanah yang terjadi terus-menerus akan menurunkan tingkat kesuburan tanah. Kondisi tanah yang rusak dikarenakan limbah, maka tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam. Sampah menjadi contoh pencemaran tanah yang masuk ke dalam kategori permasalahan untuk kita. Apabila hal tersebut dibiarkan berlama-lama akan menyebabkan pencemaran tanah dan efek yang terjadi akan menimbulkan berbagai dampak. Sampah menjadi problem yang serius untuk ekosistem Dunia.

Kita semua mengetahui bahwa perkembangan manajemen sampah yang tidak sebanding dengan laju timbunan sampah, menjadikan problem yang harus segara dipecahkan. Salah satu kelemahan dari sistem pembuangan sampah adalah tidak adanya pengolahan sampah. Sehingga sampah tertimbun dan menimbulkan air lindi. Air lindi belum ditangani secara baik dan berpotensi besar mencemari lingkungan. Kuantitas air lindi yang dihasilkan sampah dapat mencemari air tanah, jika tidak segera ditangani akan mencemari lingkungan sekitarnya. Air lindi yang dijumpai di lokasi tempat pembuangan akhir sampah, hanya dibiarkan tergenang begitu saja. Disinilah yang harus kita perhatikan, bahwa sampah yang menumpuk dan tidak dikelola dengan benar akan terinfiltrasi ke dalam tanah sehingga dapat mencemari tanah.

Kali ini penulis kembali melanjutkan penulisannya membahas Stunting. Apa hubungannya air dan air tanah mengakibatkan Stunting? dan keterkaitan penyebab Stunting pada anak dari sejak dalam kandungan hingga lingkungan. Asupan gizi melalui makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil, terkadang tanpa kita sadari makanan atau tumbuhan yang berasal dari tanah yang sudah tercemar. Jadi mengapa Stunting pada anak berpengaruh pada lingkungan yang tidak sehat. Tanah yang tercemar akan merusak unsur-unsur dari tanah tersebut. Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.  Sampah yang tidak dikelola akan kita rasakan dan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup kita dan generasi penerus. Pada akhirnya dampak negatif akibat sampah berujung kematian dengan rusaknya habitat.

Pencemaran lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk baik itu terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Ada beberapa hal dampak buruk pada lingkungan kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan. Pencemaran air dan air tanah. Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah. Ini merupakan sebuah kabar buruk bagi kita, mengingat air, tanah sangatlah penting bagi manusia. Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari tanah dan menjadikannya tidak sehat. Kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan berusaha mengatasi permasalahan terhadap sampah, haruslah dimiliki oleh warga masyarakat untuk membantu pemerintah menanggulangi masalah sampah bersama.

BACA JUGA :   Stunting Part 3 : Udara Mengakibatkan Stunting

Kenapa terjadi Stunting pada tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak diakibatkan gizi yang kronis atau kekurangan gizi. Dan ternyata bukan hanya gizi yang mengakibatkan Stunting pada anak. Ada beberapa penyebab membuat anak menjadi Stunting
yaitu :
– Air yang terkontaminasi oleh Sampah plastik. Karena sampah plastik mengandung mikroplastik. Sampah plastik yang tidak didaur ulang namun dibuang ke aliran sungai, kali, laut akan merusak biota pada air
– Air tanah yang terkontaminasi oleh Sampah pun dapat merusak lahan. Sehingga kebutuhan tanaman tidak tercukupi dan kandungan gizi pada tanaman berkurang. Tanah yang tercemar akan merusak Unsur Hara pada tanah dan pertumbuhan pada tanaman berkurang.

Sampah Yang tidak diolah dengan baik dan membiarkan Sampah tersebut menumpuk. Akan merusak ekosistem lingkungan yaitu : Air, Tanah, Udara

Dari beberapa sumber artikel yang penulis baca, bahwa begitu kuatnya pengaruh Sampah terhadap manusia dan lingkungan. Sampah yang dibuang dan ditimbun di tanah akan mengalami proses pembusukan atau dekomposisi. Selama terjadi proses pembusukan sampah, maka menghasilkan air lindi (air sampah) dan apabila tidak diolah dapat mencemari tanah secara langsung. Selain mencemari kualitas tanah, air lindi secara langsung juga mencemari kualitas air, baik air permukaan maupun air tanah. Di mana senyawa organik di dalam air lindi memiliki konsentrasi yang sangat tinggi, hal ini berdampak pada turunnya kadar oksigen terlarut dalam air.

Air yang terkontaminasi melalui air tanah, sangat membawa dampak buruk bagi anak. Stunting pada anak bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Lalu apa hubungannya Stunting dengan air tanah yang terkontaminasi oleh limbah.

Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada kita sebagai masyarakat yang kurang mengerti dan memahami bahaya sampah terhadap pertumbuhan anak. pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti nitrogen (N), Kalium (K), Phospor (P), dan unsur lain yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan dari penyakit. Karena kekurangan unsur hara dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal.  Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.  Dua jenis unsur hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro. Salah satu penyebab hilangnya unsur hara pada tanah adalah terjadinya erosi. Kesuburan tanah sebagian besar terletak pada lapisan organik di atas tanah, yaitu humus.

BACA JUGA :   Audit Stunting di Tangsel, Wali Kota Tangsel Benyamin Targetkan Tekan Stunting Jadi 7 Persen

Air Lindi yang dihasilkan dari sampah domestik umumnya mempunyai karakteristik kandungan bahan organik yang tinggi. Air lindi dapat diproses menjadi gas bio, pupuk cair atau starter mikroba. Selama ini penanganan air lindi dari sampah domestik adalah dengan cara ditampung dan diolah di sistem pengolahan. Air lindi mempunyai potensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mengandung berbagai macam bahan organik seperti nitrat, mineral dan mikroorganisme. Oleh karena dua hal itu air lindi tersebut maka sangat bermanfaat untuk hal yang berguna sebagai alternatif pupuk organik. Pemberian air lindi yang berlebihan dapat mematikan tanaman dan memberikan dampak yang buruk pada air tanah, karena dalam air lindi terdapat zat organik yang bersifat racun apabila diberikan dalam jumlah yang berlebih.

Usia air lindi juga berpengaruh pada karakteristik air lindi itu sendiri, air lindi yang masih segar mempunyai nilai COD dan pH tinggi dibanding yang telah lama tersimpan dalam bak penampung sehingga kandungan bahan organik serta bahan pencemar pada air lindi yang masih baru lebih tinggi dibandingkan dengan air lindi yang telah lama dalam bak penampungan. Air lindi kaya akan kandungan bahan organik, anorganik dan mikroorganisme selain itu air lindi juga mengandung logam berat cukup tinggi, sehingga apabila air lindi tersebut tidak diolah dan langsung dibuang kedalam tanah dapat mencemari tanah dan air tanah.

Patut kita ketahui bahwa tanah memiliki lapisan penting, oleh karena itu tanah merupakan lapisan yang terletak di posisi paling atas menutupi permukaan bumi dan terbentuk dari pelapukan batu-batuan. Penyebab pencemaran tanah disebabkan limbah anorganik. Limbah ini adalah sejenis limbah yang tidak bisa terurai secara alami dan mengotori kandungan tanah.

Lapisan tanah terdiri dari partikel mineral, bahan organik, udara, air, dan organisme hidup. Semuanya berinteraksi secara perlahan namun terus-menerus. Sebagian besar tanaman mendapatkan nutrisi dari tanah dan merupakan sumber makanan utama bagi manusia, hewan, dan burung. Jika kita memahami mengenai tanah dan mengelola sampah dengan benar, kita akan terhindar dari kerusakan salah satu elemen penting dari lingkungan dan ketahanan pangan kita. Dengan konsep 3R yakni Reduce, Reuse dan Recycler, maka tanah tidak akan tercemar atau terkontaminasi dengan limbah.

“Mari kita sama-sama menjaga lingkungan dengan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup”

PENULIS : ADE DAME

Facebook Comments
NEWS OPINI TANGERANG SELATAN