TANGSEL | Citranewsindonesia.com– Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) untuk kembali bangkit dalam Pemulihan Ekonomi di Tangsel.
Hal ini ditegaskan Ketua PEN Tangsel Tedy Meiyadi di restauran Sawangan, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Senin 01/03/2021.
Tedy menegaskan pelonggaran dalam kebangkitan pemulihan ekonomi di Tangsel harus segera berjalan terlebih saat zonasi mulai bergeser yaitu dari zona merah ke orange, menurutnya dalam pemulihan ekonomi tersebut peran media sangat penting terutama dalam membangkitan ekonomi di Tangsel.
“Ekonomi harus bangkit jangan banyak larangan-larangan yang penting prokes kan tetap jalan, dan buat saya peran media sangatlah penting dalam hal ini karena media adalah bagian dari pembangunan, pertumbuhan ekonomi terutama saat pemulihan ekonomi mulai bergerak, dari zona merah menuju orange dan kuning,” jelasnya.
Tedy berharap ekonomi di Tangsel segera bangkit dan masyarakat Tangsel sejahtera yaitu melalui pergerakan UMKM di masyarakat juga kembali pemulihan ekonomi yaitu kembali bergeraknya bisnis hotel dan restoran.
“Saya ingin ekonomi bangkit dan masyarakat Tangsel kembali sejahtera ini sudah waktunya, Saya ingin semua bisnis berjalan dan maju, bukan bisnis rapid dan vaksinnya yang lebih maju, banyak mall banyak pengunjungnya banyak restoran buka tapi tidak ada yang dateng karena mereka gak punya uang, dari sisi inilah saya ingin mengajak semua lapisan masyarakat, ini adalah sejarah kita yaitu ekonomi akan segera kita bangkitkan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama Ketua PAPPRI Provinsi Banten Tubagus Imanudin berharap dengan pelonggaran zonasi dari merah ke orange para artis penyanyi dan pengisi hiburan di restauran dan hotel dapat kembali bekerja normal.
“Kami dari PAPPRI tentu sangat senang dengan Pemulihan Ekonomi Nasional, karena saat pandemi banyak penyanyi dan pemain orgen dan pengisi hiburan yang tergabung dalam PAPPRI di cafe restoran dan hotel terdampak karena covied-19, ada sekitar 90% artis yang menganggur,” katanya.
Senada Sekjen PHRI Tangsel Haryono menambahkan selama pandemi covied-19 dan zona merah, restoran dan hotel di Tangsel dibatasi jam oprasionalnya hingga 25%, Haryono berharap semoga dengan adanya PEN di Tangsel bisnis hotel dan restoran kembali dapat ditingkatkan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.
“Semoga dengan PEN ini akan membangkitkan kembali hotel dan restoran kita akan berkolaborasi hingga ekonomi kembali bangkit, intinya kita sama sama membangkitkan ekonomi di Tangsel di zona merah dibatasi 25 persen, di zona orange kita dibatasi hingga jam 10 malam tapi bisa di take away, saya berharap dengan adanya PEN ekonomi bisa bangkit lagi, semua bisa pulih kembali karena untuk hotel dan restoran adalah penyumbang PAD tertinggi 375 milyar pertahun, tahun ini hanya 40% tapi sudah bagus kebijakan ini kita harus hargai,” paparnya.
Kepala Bidang Penegak Perundang undangan pada Satpol PP Tangsel Sapta Mulyana yang juga hadir pada acara tersebut menambahkan Pemerintah Tangsel dalam hal kegiatan pemulihan ekonomi terkait hotel dan restoran juga hiburan akan dilakukan pembinaan pembinaan.
“Tangsel adalah kota jasa yang sudah terkenal dan salah satu tugas kami selaku Satpol PP adalah pengawasan, maka terkait PEN, kita akan lakukan pembinaaan terhadap titik titik ekonomi yang memang harus tetap berjalan dan memberi masukan untuk PAD, untuk kembali membangun Tangsel dengan tetap memperhatikan Prokes,” pungkasnya.
/h3n