
Dalam orasi tersebut Bagus salah satu pendamping FMWPL menyuarakan Amdal PLTU bodol, kalau tidak bodol tidak mungkin warga terdampak debu PLTU batu bara Cilacap.
“Akar permasalahan ini adalah bodolnya AMDAL PLTU itu sendiri, ketika PLTU membuat dokumen-dokumen rancangan AMDAL itu dengan baik saya jamin, saya pastikan tidak ada masyarakat sekitar PLTU mempunyai dampak yang sama, di depan rumahnya banyak debu. Sanak keluarganya menderita penyakit ISPA yang disebabkan karena debu. Itu semua tidak mungkin ada ketika dokumen AMDAL PLTU itu benar”. Paparnya.
Maka dari itu mari kita komitmen bersama meminta kepada pihak PLTU, kami masyarakat Dusun Winong menuntut dengan tegas, meminta dengan keras menyelesaikan permasalahan yang hadir seperti debu, faktor kesehatan, dan deretan permasalahan lainnya untuk segera diatasi, kami meyakini permasaahan yang hadir di tengah-tengah masyarakat merupakan indikasi bodolnya AMDAL yang dibuat oeh PLTU. Tegasnya.
Dalam selebaran release masyarakat terdampak PLTU batu bara terus gigit jari menahan segala permasalahan yang terus muncul diakibatkan aktifitas operasi dan proyek yang dilakukan PT. S2P Cilacap. Jika kita melihat kenyataan yang sampai saat ini masih banyak terjadi masalah-masalah lingkungan pada masyarakat terdampak industri PLTU batu bara Cilacap khususnya di Dusun Winong, maka akan kita ketahui bersama bahwa didalam rencana pembangunan pembangkit listrik tersebut terdapat kegagalan perencanaan dalam AMDAL PLTU PT. S2P Cilacap sehingga masih terus menimbulkan permasalahan kepada lingkungan dan masyarakat.
Karena itu warga, menolak dan meminta penghentian aktifitas pekerjaan di Ash Yard/tempat penyimpanan sementara limbah B3 batu bara, menolak adanya aktifitas dredging, menyelesaikan seluruh kesepakatan perbaikan yang sudah disepakati bersama, menghentikan penimbunan pasir yang menumpuk dibelakang permukiman warga, normalisasi saluran air di belakang permukiman warga, melakukan penghijauan secara massif sesuai dengan tanggung jawab lingkungan.

Lanjutnya, warga merasakan kekecewaan terhadap apa yang dilakukan PLTU tidak sesuai janjinya tapi hanya setengah-setengah saja tidak dilakukan tindakan yang jelas atau yang nyata di lapangan.
Sekitar satu minggu yang lalu saya datang menanyakan ke Dinas Lingkungan Hidup terkait perluasan tempat penyimpanan limbah B3 batu bara, namun Dinas Lingkungan Hidup tidak tahu sama sekali malah kaget mendengar adanya masyarakat yang mengadu ada perluasan pembuangan limbah B3.
Dampak kesehatan masyarakat Dusun Winong terutama anak kecil mayoritas terkena ISPA, radang tenggorokan bahkan bronkitis. Masyarakat juga mendata dari beberapa anak kecil itu sampai menderita penyakit bronkitis stadium awal atau gejalanya dan itu bisa dibuktikan.
PT S2P melakukan pengobatan gratis 3 bulan sekali namun kita menuntut pengobatan itu disamakan dengan BPJS kelas 1, saat ini PLTU hanya melakukan sebatas obat-obatan standar dan kalau ke rumah sakit masyarakat beli obat sendiri.
Dalam orasi tersebut mereka ditemui oleh Manager proyek PT Sumber Segara Primadaya (S2P) Cilacap Suradji untuk berdialog. Suradji menyampaikan kepada pendemo bahwa selama ini kegiatan PLTU dilakukan sudah sesuai aturan, namun dengan masih adanya keluhan maupun himbauan dari warga winong pihak PLTU akan segera berupaya menyelesaikannya.
(Yosua)