Jangan Khianati Suara Umat Dalam Ijtima’ Ulama Untuk Dukungan Capres/Cawapres 2019

Jakarta,citranewsindonesia kamis (16-8-2018) Aliansi Pemuda Mahasiswa Islam Jakarta(APMIJ) Gelar konferensi pers di WAROENG SCENTIST gedung gudang listrik jl.Salemba Raya No. 19 Jakarta pusat.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional telah merekomendasikan Ustadz Abdul Somad atau yang kerap disapa UAS dan Dr. Salim Segaf Al Jufri untuk menjadi Cawapres Prabowo pada kontestasi Pilpres 2019 akan datang.

Hal ini sesuai dengan arahan dari Imam Besar Habib Rizieq Shihab (HRS). Para Ulama selama ini sudah bahu membahu dan berjuang bersama umatnya untuk menaikkan elektabilitas Prabowo Subianto.

Maka sangatlah wajar jika para ulama menyalurkan aspirasi umat Islam dengan menyodorkan dua nama untuk mendampingi Ketua Umum Partai yang bertajuk kepala Garuda tersebut. Namun sikap koalisi partai pendukung Capres Prabowo, menganggap tidak ada artinya
perjuangan dan kontribusi para ulama selama ini.

Mereka bersikap egois dan pragmatis sesaat, dimana ada tawaran finansial mereka mengabaikan ulama yang notabene para pendukung umat Islam. Partai Koalisi lebih memilih Sandiaga Uno dibanding ulama yang sudah teruji membela umat yakni Ustadz Abdul Somad dan Dr. Salim Segaf Al Jufri.

Kami yang berada di barisan belakang para ulama yang sangat kami hormati, merasa sangat kecewa dan menilai ini sebagai penghinaan kepada para ulama yang kita hormat bersama,Maka Kami MENDESAK dan Meminta Kepada Ulama serta Tokoh Nasional beserta Umat, untuk mengambil sikap tegas atas tidak dihiraukannya rekomendasi para ulama oleh Partai Koalisi yang mengusung Calon Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA :  FPMT Tangsel Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Guru Ngaji

Ada beberapa point tuntutan,kami Meminta partai Koalisi dan partai Pengusung Capres Prabowo agar menghormati para ulama dengan melaksanakan keputusan ljtima’ Ulama dan tokoh-tokoh nasional terkait,Menghimbau Para ulama beserta umat agar menarik dukungannya terhadap Capres/Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, karena bukan merupakan representasi Ulama dan mayoritas Umat Islam,Mendesak Capres Prabowo secara legowo meminta maaf kepada para ulama yang selama ini telah berjuang untuk kepentingan Prabowo maju sebagai Capres 2019,Menghimbau bahwa rencana ljtima’ Ulama ke-2 agar tetap istiqomah memperjuangkan hasil ijtima’ pertama, jangan sampai dicederai dengan kepentingan politik dagang sapi bagi-bagi kekuasaan.

Ketua APMI Afandi Somar saat dimintai keterangan pers mengatakan, kami menyingkapi persoalan ijtima ulama yang disampaikan kemaren tentang mengajukan cawapres kepada koalisi Prabowo Gerindra, PAN, PKS dimana ijtima yang dilakukan adalah sudah mengajukan dua nama yaitu UAS, Salim Segaf, dimana dua orang ini sudah bersedia ketika selesai itu mereka musyawarah,Namun mereka ditolak oleh koalisi Prabowo.

Dan Prabowo lebih memilih Sandiaga sebagai cawapresnya yang dimana Sandiaga sendiri pada waktu itu masih berstatus Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Ketua Pembina Gerindra,” tutur Afandi

BACA JUGA :  Kecamatan Setu Rayakan HUT Ke XI Tahun, Potong Nasi Tumpeng Dengan Kesederhanaan

Kenapa kami begitu menyayangkan ini, ulama selama ini memiliki kontribusi begitu sangat besar kepada Gerindra mulai dari Pilkada DKI, dimana kemenangan Gerindra adalah dari Ulama, mulai dari gerakan 212 sehingga melengserkan Ahok ,” ungkapnya.

Lanjut Afandi” kami sangat menyangkannyan Prabowo dan koalisi tidak mengindahkan presentasi ulama ! sehingga kami meminta kepada para ulama dan tokoh nasional ijtima ulama ke dua untuk tarik dukungan kepada koalisi Prabowo.

Afandi juga menambahkan, karena mereka mengindahkan ulama dan tokoh nasional yang dimana mempunyai basis yg sangat besar, dan dimana selama ini memperjuangkan untuk Prabowo.

Kami sangat mengharapkan kepada  Bapak Jokowi untuk jangan seperti Prabowo, selama ini kelompok Jokowi sering diteduh diskrimanisasi ulama tapi nyatanya dia bisa mengambil wakilnya dari Ulama, berati semua tuduhan selama ini terbantahkan,dan siapa yang mengkhianati ulama terjadi sekarang,” pungkas Afandi.

Mari kita dukung dan sayangi para ulama dengan cara melaksanakan dan mematuhi apa yang telah mereka putuskan.

(nur)

Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *