KETUM HIMAPAR SESALKAN WAGUB BANTEN TIDAK PRO RAKYAT

TANGSEL,Citranewsindonesia– Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Padarincang (HIMAPAR) Abdurohman angkat bicara, menanggapai soal pernyataan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, yang sebelumnya menyampaikan pernyataan yang dianggap tidak pro terhadap sikap warga kecamatan padarincang yang menolak pembangunan proyek geothermal.

Dalam keterangnya rohman mengungkapkan, bahwa warga sekitar menolak pembangunan geothermal dengan landasan dasar yang jelas, pembangunan yang tidak ramah lingkungan dan persoalan ini tidak ada hubungannya dengan penolakan investasi di wilayah lain di Banten.

“Yang kami tolak adalah investasi yang tidak ramah lingkungan dan tidak ada hubungannya dengan iklim investasi banten yang lainnya”Ungkapnya Sabtu, (31/3/2018) saat dihubungi melalui telephone seluler.

Abdurahman menambahkan, bahwasannya pemerintah Daerah jangan terlalu di Politisir, karena warga yang menolak adanya investor masuk ke Daerah, membawa dampak buruk terhadap lingkungan sekitar, menurutnya bukannya kami anti pembangunan akan tetapi pembangunan yang membawa dampak buruk kami tolak.

BACA JUGA :  Bupati Sergai Hadiri Penyerahan Penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi Sumut Tahun 2019

“Jangan terlalu dipolitisir, kami warga padarincang hanya selektif terhadap investor bukan anti invesvor atau anti pembangunan, tapi kami anti perusakan alam”.Ujarnya

Seperti diketahui sebelumnya, Wakil Gubernur Banten Andikan Hazrumy mengungkapkan, Pemprov tidak ingin ada keributan kembali diingkungan masyarakat atas sejumlah rencana oembangunan di Provinsi Banten. Terlebih, menurutnya sudah banyaj contoh pembangunan di Provinsi Banten yang ditolak masyarakat dan akhirnya berdampak buruk terhadap iklim investasi di daerah.

“Pada saat itu Danone bermasalah, Mayora bermasalah, sekarang geothermal juga bermasalah. Ke depan kita mau jadi apa nanti? Saat ini bagaimana kita mencari titik terbaik untuk kemajuan Provinsi Banten tanpa merugikan masyarakat, tapi berdampak positif bagi masyarakat. Itu tujuannya,”jelas Andika, sabtu, (24/3/2018) saat ditemui salah satu hotel di kota serang.

BACA JUGA :  DPW PPNI PROVINSI MALUKU SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN

Diketahui, sejak senin (19/3/2018), masyarakat Desa Batukuwung, Padarincang, kembali melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembangunan proyek geothermal di Gunung Prakasak, Kampung Wangun, dengan memblokir akses masuk proyek pengeboran PLTP.

Pemblokiran itu dilakukan masyarakat dengan membentangkan spanduk penolakan bertuliskan “Jalan Ini di Segel Rakyat” hingga menutup seluruh akses masuk proyek geothermal.

(awd)

Facebook Comments

Redaksi Citranews

Media Online

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *