Tangsel,Citranewsindonesia- Berlokasi di jalan raya utama Ciater, yang sangat amat strategis karena dekat dengan pintu tol BSD pasar modern arah kantor pusat pemerintahan (puspem) Kota Tangerang Selatan di Pamulang 2, Ricastro Waterzone Ciater dibuka sejak tahun 2011.
Ardi pria asal Medan sang pemilik usaha Ricastro Waterzone ini memutuskan untuk berinvestasi bidang Pariwisata di Kota Tangerang Selatan ini, karena menganggap Kota Tangsel cukup baik dan kondusif yang berinvestasi dan usaha.
Ditemui dilokasi usaha Ricastro Waterzone Ciater oleh reporter Citranewsindonesia.com pada Kamis (21/12/2017) sore, Ardi sang pemilik dengan baik dan ramahnya menerima dan menjawab segala hal yang ditanyakan dengan santai dan penuh senyuman.
Menurut Ardi, kepedulian dan perhatian dari pihak Pemkot Tangsel kepada para pengusaha seperti dirinya sudah cukup baik. Seperti yang baru saja dilakukan oleh Pemkot Tangsel dengan
“Arena dan wahana kolam renang serta kuliner dan juga berbagai macam permainan games di Ricastro Waterzone Ciater ini memang sangat strategis lokasinya dan sangat nyaman untuk liburan keluarga.
Karena disamping lokasinya yang sangat strategis, kualitas air Ricastro Waterzone Ciater ini juga sangat baik dan jernih, dan yang paling penting juga adalah harga tiket tanda masuknya juga sangat amat terjangkau dikantong warga masyatakat Tangsel, yang hanya Rp.40.000; (Empat Puluh Ribu Rupiah) perorang,” terangnya.
Selanjutnya Ardi menanbahkan bahwa, dalam waktu dekat dirinya akan menanbahkan fasilitas jajanan kuliner untuk keluarga. Agar disamping orang tua bisa mengantarkan anak-anaknya berenang, sanbil menunggu para orang tua juga dapat menikmati berbagai macam kuliner yang enak dan menarik dengan harga yang juga cukup terjangkau.
“Pada kesempatan yang baik ini saya juga ingin memberi masukan kepada Pemkot Tangsel, khususnya kepada dinas terkait yang mengurusi masalah jalan, untuk tidak melakukan kegiatan pengerjaan insfrastruktur jalan maupun drainase pada bulan-bulan liburan anak sekolah dan menjelang tahun baru seperti tahun 2016 yang lalu, karena hal tersebut sangat menganggu kehadiran dan kenyamanan pengunjung. Karena usaha pariwisata seperti ini bulan-bulan ramainya hanya pada saat tertentu saja,” pungkasnya.
(BTL)
