JAKARTA,Citranewsindonesia – Kemerdekaan pers merupakan pilar yang
dibutuhkan untuk menciptakan tatanan kehidupan demokratis demi
terwujudnya masyarakat adil makmur dan sejahtera secara merata.
dibutuhkan untuk menciptakan tatanan kehidupan demokratis demi
terwujudnya masyarakat adil makmur dan sejahtera secara merata.
Media
massa yang profesional adalah syarat utama agar proses komunikasi dan
pertukaran informasi di tengah masyarakat berlangsung baik dengan
berorientasi pada kemajuan.
massa yang profesional adalah syarat utama agar proses komunikasi dan
pertukaran informasi di tengah masyarakat berlangsung baik dengan
berorientasi pada kemajuan.
Sementara
pertukaran gagasan dan pendapat di tengah masyarakat hanya bisa
bermakna membangun bila dilakukan melalui media massa yang profesional
dan dikelola oleh orang-orang yang profesional pula.
pertukaran gagasan dan pendapat di tengah masyarakat hanya bisa
bermakna membangun bila dilakukan melalui media massa yang profesional
dan dikelola oleh orang-orang yang profesional pula.
Demikian
antara lain bunyi Deklarasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang
dibacakan budayawan Jaya Suprana dalam peluncuran di Pusat Studi
Kelirumologi, Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta, Senin
(17/4/2017).
antara lain bunyi Deklarasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang
dibacakan budayawan Jaya Suprana dalam peluncuran di Pusat Studi
Kelirumologi, Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta, Senin
(17/4/2017).
Ketika
membacakan deklarasi itu, Jaya Suprana yang merupakan salah seorang
anggota Dewan Penasehat SMSI didampingi Ketua Umum SMSI Teguh Santosa,
Sekjen SMSI Firdaus dan sejumlah pengurus SMSI baik dari pusat maupun
daerah. Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Eko Sulistyo dan pakar
komunikasi politik Hendri Satrio juga berdiri di samping Jaya Suprana.
membacakan deklarasi itu, Jaya Suprana yang merupakan salah seorang
anggota Dewan Penasehat SMSI didampingi Ketua Umum SMSI Teguh Santosa,
Sekjen SMSI Firdaus dan sejumlah pengurus SMSI baik dari pusat maupun
daerah. Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Eko Sulistyo dan pakar
komunikasi politik Hendri Satrio juga berdiri di samping Jaya Suprana.
Peluncuran
dihadiri sekitar 100 orang. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Margiono juga tampak hadir dalam kegiatan itu.
dihadiri sekitar 100 orang. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Margiono juga tampak hadir dalam kegiatan itu.
Pengurus
SMSI pusat yang hadir antara lain adalah salah seorang anggota Dewan
Penasehat Mirza Zulhadi, Ketua bidang Pendataan dan Verifikasi Sayid
Iskandarsyah, Ketua bidang Organisasi dan Daerah Mursyid Sonsang, Ketua
bidang Hukum dan Arbitrase Tarmilin Usman, Bendahara Basril Basyar, dan
Ketua Departemen Pengembangan Daerah Eka Putra Nazir.
SMSI pusat yang hadir antara lain adalah salah seorang anggota Dewan
Penasehat Mirza Zulhadi, Ketua bidang Pendataan dan Verifikasi Sayid
Iskandarsyah, Ketua bidang Organisasi dan Daerah Mursyid Sonsang, Ketua
bidang Hukum dan Arbitrase Tarmilin Usman, Bendahara Basril Basyar, dan
Ketua Departemen Pengembangan Daerah Eka Putra Nazir.
Beberapa pemegang mandat di sejumlah provinsi juga hadir dalam peluncuran.
“Di
tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kemerdekaan,
pers menghadapi tantangan yang tidak ringan,” sambung deklarasi yang
dibacakan Jaya Suprana.
tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kemerdekaan,
pers menghadapi tantangan yang tidak ringan,” sambung deklarasi yang
dibacakan Jaya Suprana.
Dengan
demikian, sambung deklarasi SMSI, diperlukan sebuah wadah untuk
menghimpun perusahaan media siber dan membangun media siber yang
profesional.
demikian, sambung deklarasi SMSI, diperlukan sebuah wadah untuk
menghimpun perusahaan media siber dan membangun media siber yang
profesional.
“Atas
pertimbangan-pertimbangan di atas didirikanlah sebuah organisasi untuk
menghimpun perusahaan media siber dengan nama Serikat Media Siber
Indonesia, dan disingkat SMSI,” tutup Jaya Suprana yang juga pendiri
Museum Rekor Indonesia (MURI).
pertimbangan-pertimbangan di atas didirikanlah sebuah organisasi untuk
menghimpun perusahaan media siber dengan nama Serikat Media Siber
Indonesia, dan disingkat SMSI,” tutup Jaya Suprana yang juga pendiri
Museum Rekor Indonesia (MURI).
Sebelum
deklarasi dibacakan, dalam sambutannya Ketua Umum SMSI Teguh Santosa
mengatakan bahwa SMSI didirikan pada tanggal 21 Maret 2017. Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMSI telah pula dicatatkan di notaris.
deklarasi dibacakan, dalam sambutannya Ketua Umum SMSI Teguh Santosa
mengatakan bahwa SMSI didirikan pada tanggal 21 Maret 2017. Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMSI telah pula dicatatkan di notaris.
“Kami
telah memiliki dan sedang menyusun pengurus SMSI di 27 Provinsi. Di
setiap provinsi ini kami memiliki sekitar 20 sampai 35 perusahaan media
siber,” ujar Teguh.
telah memiliki dan sedang menyusun pengurus SMSI di 27 Provinsi. Di
setiap provinsi ini kami memiliki sekitar 20 sampai 35 perusahaan media
siber,” ujar Teguh.
Dalam waktu dekat, sambungnya, kepengurusan SMSI akan dilengkapi di 34 provinsi di tanah air.
Deklarasi
SMSI diawali diskusi bertema “Kekeliruan Kebebasan Kebablasan” yang
menghadirkan Jaya Suprana, Eko Sulistyo dan Hendri Satrio sebagai
pembicara.
SMSI diawali diskusi bertema “Kekeliruan Kebebasan Kebablasan” yang
menghadirkan Jaya Suprana, Eko Sulistyo dan Hendri Satrio sebagai
pembicara.
Diskusi dipandu salah seorang anggota Dewan Penasehat SMSI, Atal S. Depari.
Dalam
diskusi, Eko Sulistyo mengatakan perusahaan media siber yang
profesional sangat dibutuhkan untuk membangun pondasi demokrasi yang
kuat.
diskusi, Eko Sulistyo mengatakan perusahaan media siber yang
profesional sangat dibutuhkan untuk membangun pondasi demokrasi yang
kuat.
“Kami tentu
menyambut baik kehadiran SMSI dan berharap SMSI dapat memperkuat
media-media siber di Indonesia sehingga demokrasi yang kita miliki tidak
mundur,” ujarnya.
menyambut baik kehadiran SMSI dan berharap SMSI dapat memperkuat
media-media siber di Indonesia sehingga demokrasi yang kita miliki tidak
mundur,” ujarnya.
Peluncuran
SMSI ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Teguh Santosa yang
diserahkan kepada Jaya Suprana, Eko Sulistyo dan Atal S. Depari, dan Eka
Putra. Aktivis Lieus Sungkharisma yang hadir juga mendapatkan potongan
tumpeng. ***
SMSI ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Teguh Santosa yang
diserahkan kepada Jaya Suprana, Eko Sulistyo dan Atal S. Depari, dan Eka
Putra. Aktivis Lieus Sungkharisma yang hadir juga mendapatkan potongan
tumpeng. ***
Facebook Comments