dituding tidak terbuka dan terkesan esklusif hanya pada sekelompok
wartawan tertentu saja.
media yang bertugas diwilayah Tangerang Selatan
Kamis (23/02/2017) siang.
diketuai oleh Edi Rusli terkesan bergerak sendiri dengan beberapa
wartawan saja tanpa bersosialisasi dengan wartawan wartawan lainnya baik wartawan media mingguan dan wartawan media online yang
banyak melakukan peliputan di kota Tangerang Selatan.
“PWI Tangsel sangat ekslusif hanya dengan kelompoknya saja, makanya
saya malas kalau bicara tentang PWI Kota Tangsel,” tutur (SM) yang tak mau
disebutkan jati dirinya.
Menurut SM, seharusnya PWI Tangsel sebagai lembaga resmi dan rumah
bersama bagi seluruh wartawan di Tangsel, harus pro aktif mengajak dan
membina kami para awak media agar lebih dapat bekerja secara profesional
dan proporsional sesuai kaidah-kaidah kode etik jurnalisme.
“Jangan selalu masalah kerja profesional itu dikaitkan dengan masalah
uji kompetensi wartawan saja. Tapi bagaimana dapat merangkul dan
memberikan pembinaan yang baik dan edukatif, itu yang seharusnya PWI
Tangsel lakukan kepada semua wartawan yang melakukan peliputan di
Tangerang Selatan,” tandasnya.
Sementara itu, Ghozali wartawan senior di Tangsel yang juga anggota
pengurus PWI provinsi Banten saat dikonfirmasi Kamis (23/02/2017) siang
di rumah makan Telaga Seafod menyatakan, kedepan dirinya bersama PWI
Tangsel akan melakukan perbaikan dan perubahan dalam kepengurusan PWI
Tangsel yang baru guna merespon positif segala kritikan, saran dan
masukkan dari para anggota jurnalis di Tangsel.
“Ya, segala kritik dan masukan kepada PWI khususnya kepada PWI Tangsel,
akan kita perhatikan dan sebagai bahan evaluasi pengurus PWI Tangsel
yang baru. Saya akan himbau bukan mengajak, kepada rekan-rekan wartawan
yang meliput di Tangsel untuk melengkapi segala persyaratan yang menjadi
standar seorang jurnalis,” tandas Ghozali.(BTL).