Dinkes Cilacap : Cegah Penularan HIV AIDS,Konsultasi Gratis Pasangan Pengantin

Dinkes Cilacap : Cegah Penularan HIV AIDS,Konsultasi Gratis Pasangan Pengantin

Cilacap,CitraNewsIndonesia- Mengingat setiap tahun mengalami peningkatan penderita HIV
AIDS maka Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap terus berupaya melawan penyakit yang
agresif menularnya ditubuh manusia.

Menurut data Dinas Kesehatan Cilacap
melalui Bachtiar Achmad, SE, M.Kes Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan, Penderita
HIV AIDS dari tahun 2007 sampai 2015 sebanyak 498 kasus dan AIDS sebanyak 180 kasus dari
jumlah komulatif itu sebanyak 673 yang sudah meninggal dunia sebanyak 48 orang.
“Yang kami temukan
peningkatan jumlah penularan untuk persentase perempuan 47 % dan
laki-laki 53%.  

Tahun sebelumnya justru perempuan yang paling banyak, sekarang terbalik
lebih banyak laki-laki. Penderita HIV AIDS dimulai umur kurang dari 4 tahun
sebanyak 3 %, 5 sampai 14 tahun 2 %, 15 sampai 19 tahun 4 %, 20 sampai 24 tahun
15 %, 25 sampai 49 tahun 71 %, dan umur lebih dari 50 tahun 5 %. Total jumlah
semuanya  100%, kita lihat penderita HIV
pada usia produktif di ruang kerjanya Bachtiar menyampaikan kepada media,
(28/01/16). 

Lebih lanjut, penyebab
penularan penderita HIV bisa melalui jarum suntik dan perilaku seks bebas dalam
pemantauan meningkatnya angka laki-laki penderita HIV disebabkan sering jajan seks
di luar, sebenarnya bisa dihindari menularnya (terinfeksi) HIV dengan menggunakan
kondom ini lebih aman tetap kita harapkan agar perilaku seks bebas di luar
nikah atau sudah menikah tapi masih suka “jajan” diluar tidak melakukannya lagi
karena dalam keagamaan manapun perbuatan itu tidak diperbolehkan haram (dosa). 

“Tetap kita meminta kerelaan hati masyarakat untuk memberanikan dirinya diperikasa
tim medis setelah terdeteksi apa itu positif atau gejala akan lebih mudah dalam
pengobatan ini pun gratis tidak dimintai biaya.
Untuk langkah mencegah ke
depan kita sudah mempunyai 13 LKB (Layanan Komperehensip Berkesinambungan). Layanan
itu di Puskesmas untuk layanan tersebut lebih memudahkan kita menemukan kasus
baru HIV dengan melakukan pemeriksaan sukarela dan ini tidak ada biayanya
gratis. 

Kemudian juga kita melakukan tindakan prefektif dan protektif. Cara-cara
itulah yang bisa kita lakukan, dan terus melakukan penyuluhan ke bawah dengan pemahaman
bahayanya HIV dan cara menghindarinya, untuk kegiatan sosialisasi ke sekolah
kami sudah melaksanakan itu diantaranya kegiatan AKU BANGGA, AKU TAHU disamping  dimana ada kesempatan disitulah kita
memberikan penyuluhan efek HIV AIDS, pencegahan dengan harapan mengurangi penderita
HIV AIDS, ujar bachtiar.
Selain kita punya program
LKB tidak kalah pentingnya inovasi yang perlu ditingkatkan program konseling
testing suka rela bagi calon pengantin. 

Jadi mekanisme pelaksanaannya bagi calon
pengantin menghimbau memeriksakan diri terlebih dahulu di Puskesmas dan data
nama, riwayat pekerjaan, pendidikan dan sebagainnya, ini tidak dipaksa karena
sistim sukarela jadi yang pertama yang penting adalah konseling sukarela karena
bagi calon pengantin katakan baik sehat maupun sakit dia punya hak untuk menikah
jangan sampai tidak menikah.
Selama tahun 2015 ini
ada juga 11 pasang yang salah satunya ada yang positif tetap dilanjutkan
dikonselingkan cara mencegahnya sehingga nanti kedepan bisa yang sehat tidak
tertular yang sakit. 
Dari 11 pasang ini ada dua pasang yang kedua-duanya positf
kena penyakit HIV, 4 orang sudah berkeluarga sehingga kita mengeluarkan surat
sebagai tambahan wajib periksa di Puskesmas, ujar Bachtiar. (Yos)
Facebook Comments
CILACAP JAWA TENGAH NEWS