TANGSEL | Parasineas Tangsel yang bergerak dibidang ekonomi kreatif pembutan film,animator ,dokumenter yang mengalami dampak pandemi covid19 sempat dikumpulan data oleh dinas pariwisata kota Tangerang Selatan untuk dapat bantuan sosial namun hingga kini belum juga diterima bantuan sosial dari pemerintah Tangsel.
Pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinas pariwisata melalui Bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dilakukan sejak PSBB I namun untuk memastikan syarat dan ketentuan citranews menghubungi Kadis Pariwisata Tangerang Selatan H.Dadang Sofyan namun berkali-kali juga tak ada jawaban pasti.
Namun setelah konfirmasi baru (25/5/2020) Kadis pariwisata H.Dadang Sofyan menyampaikan inas pariwisata kota Tangsel bukan ketidak-mampuan memperjuangkan nasib parasineas, memang aturan pemberian bansos berbasis KK. Tahapan proses usulan sebagai berikut :
1. Pengumpulan/pendataan oleh Dispar,
2. Usulan ke Dinsos,
3. Verifikasi NIK oleh Diadukcapil,
4. Validasi/padu padan bantuan (tidak dobel bantuan, dalam 1 KK tidak ada beberapa NIK) oleh Inspektorat.
Kalaupun ada yg diminta tambahan kelengkapan surat keterangan, itu untuk calon penerima/usulan yang datanya tidak terbaca di sistem Disdukcapil.
“Untuk membantu warga terdampak tersebut , Pemerintah Kota Tangerang Selatan mempasilitasinya dengan cara melengkapi surat keterangan, jelas Dadang Sofyan.
Namun statement tambahan Kadis Pariwisata, tidak pernah disampaikan saat pengumpulan data oleh Dispar kepada para sineas berbunyi , calon penerima yang harus melengkapi keterangan namun tidak melengkapinya dianggap mengudurkan diri sehingga Dispar membenarkan diri karena parasineas tidak tahu tentang hal ini, padahal ada grup WA parasineas Tangsel dan parapejabat Dispar ada digrup tersebut dan tak pernah menyampaikan sarat dan ketentuan mendapatkan Bansos.
Maya Elsera, S.STP, M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dikonfirmasi citranews pagi ini (8/6/2020) lewat sambungan telpon juga tak menjawab sama sekali.
Menurut Teddy Prangi (Pemeran Prabu Siliwangi Ceria Film versi layar lebar ) yang bergerak dalam bidang seni budaya, film dan anti narkoba sekaligus Ketum Trangi 9, merasa kecewa dengan dinas pariwisata kota Tangerang selatan minimnya perhatian Dispar memperjuangkan nasib parasineas Tangsel yang mengalami dampak pandemi covid19 sehingga tak bisa melakukan kegiatan karena adanya PSBB.
“Kami sangat berharap teman-teman para sineas yang berjuang dalam bidang Ekraf (Ekonomi Kreatif ) mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara yang mengalami dampak pandemi covid19 agar mendapatkan bantuan selayaknya untuk bertahan hidup dan bisa bekerja dan berkarya kembali setelah masa pandemi covid19 berakhir,Harap Teddy
(Yusman )