
TANGSEL,Citranewsindonesia – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melaksanakan Upacara Bendera di Lapangan Cilenggang, Serpong, Tangsel pada hari Jumat, 10 November 2017.
Menurut Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, tentunya upacara ini sendiri memang diarahkan dan ditujukan untuk menghormati para pahlawan. Termasuk pahlawan yang ada di kota Tangsel.
“Selain itu kita juga menghadirkan para veteran-veteran pejuang kemerdekaan disini. Sebanyak 15 veteran dapat hadir dalam upacara, total veteran di Tangsel sebanyak 20. Namun karena kesehatan dan lain hal beberapa orang tidak bisa hadir,” bebernya.
Dalam sambutannya dihadapan ratusan peserta upacara, Wakil Walikota Benyamin menyampaikan, bahwa setiap tanggal 10 November seluruh bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan mengenang para pendahulu kita, pahlawan dan perintis kemerdekaan para pendiri republik Indonesia.
Mereka dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang dilakukan sehingga saat ini kita bisa menikmati hidup di Indonesia sebagai bangsa yang merdeka bangsa yang sederajat dengan bangsa negara lain, bangsa yang menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaannya sebagai jembatan emas sebagai terwujudnya Indonesia yang merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Para pendiri bangsa mengabarkan pesan penting kepada kita, pesan itu adalah bahwa setelah kemerdekaan diraih, maka cita cita selanjutnya kita harus bersatu terlebih dahulu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya,” paparnya.
Oleh karena pesan fundamental itulah, maka peringatan hari pahlawan 10 November 2017 ini, mengambil tema perkokoh persatuan membangun negeri.
“Apabila kita mampu bersatu sebagai suatu bangsa maka kita dapat maju bersama sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Hari pahlawan yang kita peringati saat ini didasarkan peristiwa pertempuran terhebat dalam sejarah riwayat dekolonisasi dunia yakni peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya .
Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional betapa segenap rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan melebur menjadi satu berikrar, bergerak, menyerahkan hidup dan jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (humas-kominfo)
UKW 2018