KAB. CILACAP | Citranews.co.id – Sekian lama dinanti akhirnya pembangunan Pasar Kroya mulai dikerjakan, namun pembangunan yang baru berjalan itu terendus isu saling mengklaim sebagai pahlawan.
Peletakan batu pembangunan Pasar Kroya itu adalah sebuah hal yang baik hanya saja yang kita harapkan itu jangan sampai melupakan sejarah, kata Rinto. Minggu, (29/2024).
“Saya sebenarnya berharap kemarin dalam acara peletakan batu pembangunan Pasar Kroya, kalau harus ada yang diundang untuk menyaksikan peletakan batu pertama maka pemerintah harusnya mengundang Bakul Kroya Bersatu, kemudian P3K diundang dan LSM, dan LSM yang diundang itu harusnya GMBI bukan LSM lain”, Kata Rinto.
Kata Rinto, kenapa yang harus diundang LSM GMBI? Karena mereka tahu sejarah, mereka bersama pedagang berjuang menyuarakan agar pembangunan pasar cepat dilaksanakan.
“Pembangunan kembali Pasar Kroya para pedagang harusnya riang gembira karena apa yang diinginkan selama ini terjawab, kalau BPKB tidak diundang menurut saya kurang pas, apa karena tahun ini tahun politik. Walaupun sekarang ini adalah musim politik, harusnya biar masyarakat punya hak kemerdekaan untuk memilih calon pemimpinnya dengan akal sehat agar dia dapat pemimpin yang sehat”, Ucap Rinto.
Lanjut Rinto mengatakan, kalau hari ini pembangunan Pasar Kroya dijadikan sebagai ajang untuk merebut suara itu kebangetan, kurang baik dan akan menyakiti hati banyak orang.
Saat media menanyakan terkait kehadiran salah satu Cabup dalam peletakan batu pertama pembangunan Pasar Kroya, Rinto berpendapat kalau itu betul tanyakan ke-KPU dan Bawaslu, kalau pemerintah mengundang ya harus mengundang semua.
Ada salah satu yang sangat menarik disitu, ada orang yang bernama Mujiono deklarasi salah satu bakal calon, pertanyaannya Mujiono itu siapa. Mujiono itu P3K, saya boleh menduga dong malahan Mujiono itu P3K produknya siapa.
“Sekali lagi saya katakan jangan pernah tinggalkan sejarah, karena siapapun yang akan menghilangkan sejarah dia akan dituntut oleh generasi berikutnya jangan sampai sejarah itu tidak utuh”, Ucap Rinto.
Lanjut Rinto menjelaskan, terwujudnya pembangunan Pasar Kroya tidak hanya diperjuangkan oleh satu orang saja, banyak pihak-pihak yang ikut memperjuangkan termasuk para pedagang pasar dan LSM Gerakan Masayarakat Bawah Indonesia (GMBI).
“Dengan terlaksana pembangunan Pasar Kroya saat ini, tidak pantas bila seseorang mengklaim dirinya paling berjasa apalagi sampai mempolitisasi, hati para pedagang pasti lebih tersakiti”, Ucap Rinto.
Sejarah itu kata Rinto perlu diingat siapa sebenarnya yg benar – benar memperjuangkan pembangunan pasar dan dimasa pemerintahan siapa dimulai perjuangan.
“Perjuangan pembangunan Pasar Kroya di pemerintahan Sekda Drs Farid Ma’ruf yang waktu itu ketika saya temui mengatakan tidak mungkin Pasar Kroya dibangun karena ada kerjasama dengan pihak ketiga yang belum selesai”, kata Rinto
Sekali lagi kepada para pejabat saya mohon untuk tidak pernah meninggalkan sejarah karena kalau sejarah dilupakan maka keturunan sejarah berikutnya tidak akan benar.
Lebih lanjut Rinto menjelaskan, ada hal yang menarik Drs Wijaya selaku asisten pernah mengumpulkan para pedagang kalau Pasar Kroya dibangun maka akan berhak menempati lagi dengan bukti hak kepemilikan.
Disini sangat jelas sekali bahwa kalau Pasar Kroya dibangun adalah hasil kerja keras para pedagang untuk dilakukan kembali pembangunan oleh pemerintah
“Kalau sejarah itu dipotong saya bertanya siapa yang menjamin bahwa para pedagang yang sudah memiliki surat hak milik, besok masing-masing akan menempati tempatnya persis seperti sediakala”, Ucap Rinto.
Lanjut Rinto mengatakan, kalau kita berpatokan pada sejarah maka BPKB akan menempati kios persis seperti semula, dan itu sesuai perkataan pemerintah yang disampaikan Wijaya kepada BPKB pada saat demo di halaman kantor Bupati Cilacap.
Jos.