Lanjutnya untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Sedangkan untuk tempat ibadah atau rumah ibadah yang meliputi:masjid, mushola, gereja, pura, vihara, klenteng dan tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah, tidak mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM Level 4 dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah.
Benyamin mengatakan, untuk kegiatan yang berada di fasilitas umum seperti lokasi seni dan budaya, sarana dan prasarana olahraga, gelanggang/kolam renang, ruang publik, taman umum, tempat wisata umum, dan area publik lainnya; dan kegiatan sosial (antara lain perayaan ulang tahun, arisan, dan sejenisnya) yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan, ditutup sementara.
“Kita tutup sementara lokasi yang akan menimbulkan keramaian,”jelasnya. Sedangkan untuk transportasi umum di: kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online);dan kendaraan sewa/rental diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Pelaksanaan Resepsi Pernikahan dan khitanan ditiadakan selama penerapan PPKM Level 4.
“Untuk resepsi ditiadakan hingga selesai proses PPKM ini,”katanya. Bagi masyarakat Tangsel yang melakukan perjalanan domestik yang menggunakan transportasi jarak jauh yang menggunakan pesawat udara, bis, dan kereta api harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksin dosis pertama), menunjukkan PCR H-2 untuk pesawat udara serta antigen (H-1) ,untuk moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bis, kereta api dan kapal laut.
“Ketentuan huruf a dan huruf b hanya berlaku untuk kedatangan dan keberangkatan dari dan ke Jawa dan Bali serta tidak berlaku untuk transportasi dalam wilayah aglomerasi sebagai contoh untuk wilayah Jabodetabek;dan supir kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya dikecualikan dari ketentuan memiliki kartu vaksin.”katanya.
Dalam PPKM Level 4 ini sangat jelas sanksi yang diberikan, Pemkot akan memberlakukan sanksi administratif hingga penutupan usaha, jika pelaku usaha, restoran,pusat perbelanjaan,transportasi umum yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini dikenakan sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular berdasarkan: a. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 212 sampai dengan Pasal 218, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; dan Ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.”tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Tangsel Bambang Noertjahjo menjelaskan, dalam pelaksanaan PPKM level 4 ini, Pemerintah Kota Tangsel sudah dan akan terus menyalurkan bansos dalam penanganan covid19.
“Bansos ini terdiri dari bansos lansia terlantar, disabilitas terlantar, dan santunan kematian. BTT sangat dimungkinkan digunakan untuk bansos yang tidak dapat direncanakan, khususnya santunan kematian,”jelasnya.
Sedangkan Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel Chaerudin menjelaskan jika seluruh kecamatan di Kota Tangerang Selatan saat ini sedang menerapkan portokol kesehatan yang maksimal. Dalam rangka memutus mata rantai penularan covid-19. Selain itu, semenjak diberlakukannya PPKM sejak 5 Juli lalu, Chaerudin memastikan jika sebagian besar masyarakat sudah menerapkan protokol kesehatan.
”Menurut pengamatan di lapangan serta hasil evaluasi Harian untuk Tangsel nilai kepatuhannya sudah baik memang harus perlu ditingkatkan kembali,” ujarnya. Sementara untuk tingkat resiko penularan covid-19 Per Kecamatan pada minggu ini yakni
- Kecamatan Pondok Aren yakni 22 kasus baru positif per 10.000 penduduk,
- Kecamatan Ciputat Timur sebanyak 20 kasus baru positif per 10.000 penduduk,
- Kecamatan Serpong Utara yakni 19 kasus baru positif per 10.000 penduduk,
- Kecamatan Setu yakni 14 kasus baru positif per 10.000 penduduk,
- Kecamatan Pamulang sebanyak 13 kasus baru positif per 10.000 penduduk,
- Kecamatan Ciputat sebanyak 10 kasus baru per 10.000 penduduk sedangkan untuk
- Kecamatan Serpong yakni 8 kasus baru per 10.000 penduduk.
Facebook Comments