Pj Gubernur Banten Al Muktabar : Percepatan Penanganan Stunting Dan Gizi Buruk Dilakukan Secara Komprehensif

Pj Gubernur Banten Al Muktabar : Percepatan Penanganan Stunting Dan Gizi Buruk Dilakukan Secara Komprehensif

BANTEN | Citranewsindonesia.com – Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam percepatan penanganan serta pencegahan stunting dan gizi buruk. Pemprov Banten berkolaborasi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan melalui program pemberdayaan keluarga ke arah ekonomi produktif.

“Ada beberapa hal yang secara teknis telah kita lakukan, seperti pemberian makanan, tambahan pemberian makan utama yang bergizi bernutrisi kita lakukan saat ini telah cukup masif,” ungkap Al Muktabar dalam Stunting Heroes Awards 2022 yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Banten dan Tribun Banten di Hotel Horison Ultima Ratu, Jl. Abdul Hadi No. 66 Kota Serang, Senin (31/10/2022) malam.

Dikatakan, upaya penurunan angka stunting dan gizi buruk itu juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten. Hal ini sebagai dukungan terhadap percepatan penurunan stunting sesuai apa yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo menjadi 14 persen pada tahun 2024

“Kemudian juga instrumen-instrumen yang kita kedepankan itu melakukan pembiayaan yang maksimal untuk penanganan stunting. Setidaknya terdapat 20 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Banten yang relevan dalam penanganan stunting dan gizi buruk,” katanya.

Al Muktabar juga menuturkan, secara komprehensif terdapat tiga pendekatan utama yang dilakukan oleh Pemprov Banten dalam penanganan stunting dan gizi buruk. Yaitu pada tahap awal charity, kemudian pemberdayaan keluarga, serta pemberdayaan kelompok.

“Karena bila terjadi keterkaitan rangkaian antara individu, keluarga dan kelompok. Maka dia akan terbentuk satu ekosistem yang memungkinkan segala intervensi Pemerintah untuk mencapai hasil maksimal di sana. Kita bisa mengarahkan mereka untuk ke arah ekonomi produktif,” tuturnya.

BACA JUGA :   Sat Brimob Polda Banten dan BPBD, Semprotkan Disinfektan Ke Beberapa Kantor Pemerintahan

Selain itu, kata Al Muktabar, Pemprov Banten pun mengarahkan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat menjaga instrumen pembiayaan penanganan stunting dan gizi buruk. Sehingga diharapkan dalam upaya penanganan stunting dan gizi buruk dilakukan secara komprehensif dan integral.

“Jadi kita melakukan langkah ini secara komprehensif dan integral, kita bersatu padu menangani dan itu bisa kita lakukan, mudah-mudahan dengan seperti ini Banten akan terus menggiatkan pembangunan,” jelasnya.

Sementara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan Pemerintah telah menargetkan penurunan angka stunting pada 2024 menjadi 14 persen. Oleh karena itu terdapat intervensi yang perlu dilakukan, yakni intervensi spesifikasi dan intervensi sensitif.

“Maka seluruh dari kita harus bekerja keras, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersinergi. Tentu semua itu tidak bisa jika kita bekerja sendirian, maka diperlukannya peran dari seluruh stakeholder, dan malam ini sebuah karya nyata yang patut kita hormati karena telah menyelenggarakan acara yang luar biasa ini,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, dalam penanganan stunting dibutuhkan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, hal itu dibutuhkan untuk mempercepat akselerasi dan diharapkan dapat berjalan dengan baik.

“Memang penanganan stunting ini tidak cukup hanya Pemerintah saja baik Pemerintah Pusat maupun Daerah. Tetapi bagaimana kolaborasi dan itu dibutuhkan agar akselerasi itu berjalan,” imbuhnya.

BACA JUGA :   VIDEO KA UPT SAMSAT CIPUTAT APRESIASI WAJIB PAJAK

Sedangkan, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Dadi Ahmad Roswandi mengungkapkan Provinsi Banten merupakan salah satu dari 12 Provinsi yang menjadi prioritas dalam rencana aksi nasional penurunan angka stunting di Indonesia.

“Provinsi Banten melakukan upaya strategis penurunan stunting melalui program pencegahan stunting dari hulu, dengan melibatkan semua pihak mulai sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, pemukiman, sampai dengan gizi dan pangan,” ungkapnya.

Dengan sinergitas dari lintas sektor tersebut, diharapkan prevalensi stunting dapat menjadi 14 persen pada tahun 2024. Dan saat ini telah terbentuknya tim percepatan penurunan stunting yang telah bekerja secara terus menerus di tingkat Provinsi hingga Desa.

“Kerja keras semua stakeholder di Provinsi Banten harus kita hargai, semoga ini menjadi role model yang memberikan motivasi kepada seluruh stakeholder dan mitra kerja,” tandasnya.

Sebagai informasi, dalam Stunting Heroes Awards 2022 terdapat 12 nominasi yang diberikan penghargaan, diantaranya nominasi Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten/ Kota Terbaik, Ketua Pelaksana TPPS Kecamatan Terbaik, Ketua Pelaksana TPPS Desa/Kelurahan Terbaik, Tim Pendamping Keluarga Terbaik, Bidan Terbaik, Kader TP PKK Terbaik, Kader KB Terbaik, TPPS Terinovatif, Media Cetak Terbaik dalam Berita Soal Stunting, Media Online Terbaik dalam Berita Soal Stunting, Wartawan Terbaik dalam Berita Soal Stunting, dan Perusahaan Peduli Stunting Terbaik.

 

Facebook Comments
BANTEN KOTA SERANG NEWS