Walikota Tangsel Airin Buka Dialog Tokoh Lintas Agama

TANGSEL,Citranewsindonesia -Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany membuka Dialog Tokoh Lintas Agama yang inisiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota setempat.

Diskusi bertema Strategi dan Kiat Membangun dan Membina Kerukunan Umat Beragama di Tangsel ini menghadirkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel Zainal Arifin, Ketua FKUB DKI Jakarta prof.drs Ahmad Syafii, Pendeta dari GKI Pamulang Rahmat Basukendra serta Ahmad Dahlan sebagai narasumber.

Pada sambutannya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, peranan FKUB sangat penting untuk toleransi keberagamaan di kota Tangsel. Untuk itu, Airin berharap dengan diskusi ini dapat lebih mempererat kerukunan beragama.

“Mari kita jaga Kondusifitas wilayah dengan toleransi beragama.Tanpa toleransi beragama kita tidak bisa membangun kota,” kata Airin dalam sambutannya di RM Telaga Seafood, Serpong pada Kamis, 23 November 2017.

BACA JUGA :   Wali Kota Benyamin Kukuhkan 50 Anggota Paskibraka HUT Ke-78 RI Tingkat Kota Tangsel

Airin juga menegaskan, sudah menjadi kewajiban Pemkot Tangsel untuk menjamin kedamaian, kenyamanan dan kehusyukan masyarakat saat menjalankan ibadah. “Ini tugas kita bersama untuk menjaga toleransi beragama. Peran FKUB sangat penting dalam menjaga toleransi beragama,” ucapnya.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel Zainal Arifin menegaskan tentang radikalisme agama. Menurutnya, radikalisme dapat dicegah jika masyarakat bisa menerima perbedaan keyakinan. “Harus dipahami Indonesia ini masyarakatnya pluralistik,” ujarnya.

Di semua agama, kata Zainal tidak ada yang mengajarkan kebencian, kekerasan dan diskriminasi. Malah sebaliknya, agama itu harus bersikap toleransi, solidaritas, kebaikan dan persaudaraan.”Hidup damai dengan beragama pastinya lebih indah,” terangnya.

BACA JUGA :   Tahun Ini 150 Rumah Tidak Layak Huni Diperbaiki

Ditempat yang sama, Ketua FKUB DKI Jakarta Ahmad Syafei menuturkan pengaruh teknologi sangat berpengaruh terhadap toleransi beragama. Saat ini banyak isu-isu di media sosial sangat rentan memicu perpecahan antar agama. Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat harus bisa memilah dan memilih atau memfilter informasi yang didapat.

“Harus berhati-hati menerima informasi dari media sosial maupun broadcast yang bisa memicu konflik antar umat beragama,” pungkasnya.

(Humas-Kominfo)

Facebook Comments

YusmanH

UKW 2018

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

IKUTI CITRANEWS OK TERIMAKASIH