Kampoeng Pengrajin Industri Tempe Kedaung Jadi Destinasi Wisata Tangsel

Kampoeng Pengrajin Industri Tempe Kedaung Jadi Destinasi Wisata Tangsel

Tangsel,Citranewsindonesia- Guna melaksanakan undang-undang no.3 tahun 2014 yang mengamanatkan tiap pemerintah daerah harus membentuk wirausaha baru, pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Disperindag Tangsel, telah berkomitmen untuk menggerakkan dan memajukkan industri kreatif masyarakat Tangerang Selatan.
Ditemui diruang kerjanya pada Rabu (25/10/2017) sore digedung Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang Selatan, Ferry Payakun kabid Perindustrian Disperindag Tangerang Selatan menyatakan bahwa, Tangerang Selatan sebagai kota baru dengan pertumbuhan ekonominya yang meningkat pesat hingga 6,8 persen.
Menurut Ferry Payakun, tugas pemerintah adalah menaikkan pertumbuhan ekonomi dan memberdayakan masyarakat melalui wirausaha baru dengan tujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan Tangerang Selatan yang saat ini dibawah 2 persen. Menaikan tingkat kemiskinan daj meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan.
“Pertumbuhan ekonomi Tangerang Selatan itu supaya nyata dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya dalam kota BSD, Bintaro dan Alam Sutera saja, tapi juga oleh seluruh masyarakat, salah satunya masyarakat Kampoeng Tempe di Kedaung, Pamulang,” terangnya.
Masih menurutnya, kondisi Kampoeng Kedaung yang masih belum tertata dengan baik dan rapih, musti ada kegiatan terpadu antar organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Disperindag, dinas Kesehatan, dinas Koperasi dan UKM, dinas Lingkungan Hidup, dinas Pariwisata, Perkim serta Dishub.
“Peran Indag Tangsel adalah untuk meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan sarana produksi, meningkatkan gugus kendali mutu produksi dan lainnya. Dan kedepannya disperindag merencanakan bagaimana Tempe itu mendapat ijin edar (PIRT) atau Produk Industri Rumah Tangga. Juga mendapat ijin dari badan POM dan juga sertifikasi Halal agar masyarakat percaya atas produk tersebut,” tandasnya.
Menutup pembicaraan tersebut, Ferry Payakun berharap, Kampoeng Tempe akan menjadi destinasi wisata kuliner yang bermanfaat bagi masyarakat Tangsel.
Untuk itu diperlukan deversivasi produk Tempe menjadi lebih menarik dan laku, sehingga dapat meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja baru yang berdampak mengurangi pengangguran di Tangsel, yang berarti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor industri yang 11 persen, dapat menjadi 13 hingga 14 persen.

Sementara itu, Wasberi (42) serta sang istri Turipah (41) pasangan keluarga asal Pekalongan yang sudah dari tahun 1996 menetap di Rt.004/020, kelurahan Kedaung, kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa ada 200 pelaku usaha tempe yang ada di Kedaung.

BACA JUGA :   Pengerukan Longsoran Sampah Cipeucang di Cisadane Rampung Hari Senin

Dan mereka sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemkot Tangsel untuk neningkatkan kualitas dan mutu Tempe dalam bentuk penyediaan air sumur tanah yang berkualitas. Karena semakin bagus kualitas air, maka akan semakin baik dan bagus juga kualitas Tempe yang dihasilkan.

“Alhamdulillah berkat bimbingan dan pembinaan dari pak Ferry disperindag Tangsel melalui berbagai kegiatan sosialisasi/bimtek tentang pengenalan SNI, Halal food dan lainnya, usaha para pembuat Tempe di Kedaung saat ini maju pesat dan telah memiliki pangsa pasar di Jabodetabek. Dan baru-baru ini bahkan dari Kementerian dan perindustrian RI, mengadakan bimtek tentang wirausaha baru/IKM pangan pengolahan tempe kepada para usaha pembuat Tempe di sini,” pungkasnya.
(Bambang TL)
Facebook Comments
PAMULANG TANGERANG SELATAN